REVITALISASI KB KES DI PATI, INTENSIFKAN PELAYANAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH
“Sebenarnya program ini sudah lama berjalan. Pencanangan pertama 2009. Ini merupakan tugas kita dalam membantu Pemerintah. Karena kita sebagai aparat ketahanan memiliki tugas operasi militer perang, dan operasi militer selain perang. Ini merupakan tugas operasi militer selain perang, yakni membantu pembangunan didaerah,” katanya. Kasdim mengaku pihaknya kesulitan untuk memenuhi target peserta KB baru dari kalangan pria. Karena masih ada stigma negatif, vasektomi melalui Methode Operasi Pria (MOP) akan mempengerahui vitalitas. Meski kebanyakan yang sudah menjelaninya, tidak mengalami gangguan. Ketua Panitia Pelaksana KB Kes di RSI Margoyoso, dr Budi Setyawan mengatakan, pihaknya tidak menargetkan berapa banyak masyarakat untuk menjadi peserta KB baru, tetap dilayani. “Ini sebetulnya program pemerintah yang harus disukseskan seperti era Orde Baru memang digalakkan, yang kemudian meredup, dan kini digalakkan lagi. Karena program KB ini, erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat,” kata dr Budi Setyawan. Pencanangan itu mendapat sambutan dari warga, untuk menjadi peserta KB baru. 109 perempuan menjadi peserta KB dengan kontrasepsi IUD dan Implant, 69 peserta baru dengan kontrasepti tubektomi melalui methode operasi wanita (MOW), dan seorang peserta baru dengan kontrasepsi vasektomi melalui methode operasi pria (MOP). Hadir dalam kesempatan itu, pejabat Muspika se Kabupaten Pati, Kepala DPP dan KB Sugiharto SH MM, Kepala Dinas Kesehatan dr Edi Sulistiyono MM, dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU Pati, Hj Nafisah Sahal Mahfud.(*)