Sosialisasi Ditunda, Warga Laporkan PT SMS
Ratusan orang yang kecewa tetap masuk ke dalam gedung dan membentangkan
poster dan spanduk tentang penolakan rencana pendirian pabrik semen di
Pegunungan Kendeng Utara. Mereka juga menggelar mimbar bebas untuk
menyuarakan penolakan tersebut.
Berselang 30 menit, dengan menumpang tiga truk dan puluhan motor massa bergerak menuju ke Polres Pati untuk melaporkan dugaan pembohongan terhadap publik yang dilakukan pengundang dan PT SMS.
Terjadi ketegangan saat Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani SIK MSi meminta massa membubarkan diri. Sebab, kedatangan mereka dengan berbagai poster dan spanduk penolakan pabrik semen tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Tenangkan Warga
Negosiasi yang berlangsung sekitar 10 menit berhasil menenangkan warga. Mereka membubarkan diri dan sejumlah perwakilan diterima melapor. ''Kami tetap menerima laporan masyarakat, tetapi tidak dengan pengerahan massa seperti ini. Apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya," ujar dia.
Kapolres menegaskan, dalam persoalan ini pihaknya meminta semua pihak bisa menahan diri dan mematuhi aturan agar situasi tetap kondusif. Terlebih saat ini suhu politik menjelang pilkada sedang memanas.
"Kami netral dan tidak memihak siapa pun. Masyarakat yang menolak pabrik semen harus mematuhi aturan, demikian pula dengan PT SMS. Jadi, perlakuannya sama," tandasnya.
Suyitno menandaskan, penolakan pihaknya akan terus disuarakan.
Berselang 30 menit, dengan menumpang tiga truk dan puluhan motor massa bergerak menuju ke Polres Pati untuk melaporkan dugaan pembohongan terhadap publik yang dilakukan pengundang dan PT SMS.
Terjadi ketegangan saat Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani SIK MSi meminta massa membubarkan diri. Sebab, kedatangan mereka dengan berbagai poster dan spanduk penolakan pabrik semen tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Tenangkan Warga
Negosiasi yang berlangsung sekitar 10 menit berhasil menenangkan warga. Mereka membubarkan diri dan sejumlah perwakilan diterima melapor. ''Kami tetap menerima laporan masyarakat, tetapi tidak dengan pengerahan massa seperti ini. Apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya," ujar dia.
Kapolres menegaskan, dalam persoalan ini pihaknya meminta semua pihak bisa menahan diri dan mematuhi aturan agar situasi tetap kondusif. Terlebih saat ini suhu politik menjelang pilkada sedang memanas.
"Kami netral dan tidak memihak siapa pun. Masyarakat yang menolak pabrik semen harus mematuhi aturan, demikian pula dengan PT SMS. Jadi, perlakuannya sama," tandasnya.
Suyitno menandaskan, penolakan pihaknya akan terus disuarakan.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda