Pati Akan Terima Penghargaan ( Peningkatan Produksi Padi )
Sebab, ujar dia, mereka lebih memilih bekerja di kota-kota besar atau merantau ke luar jawa dan juga tertarik dengan tawaran kerja ke luar negeri sebagai TKI. Resiko Di samping itu, sambungnya , faktor resiko yang menjadi penyebab minat bercocok tanam, khususnya padi, kurang menarik, adalah resiko gagal panen yang sering dialami para petani. Khusus di Pati Selatan misalnya, ancaman banjir rutin akibat aluar kali Juwanan yang limpas, sampai sekarang belum bisa teratasi. Dengan penataan alur kali tersebut sejak tiga tahun terakhir oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS ) Pemali-Juwanan, dia mengharapkan, permaslahan banjir rutin yang terjadi bisa mulai dikurangi. Apalagi, jika alur kali tersebut nanti sudah tersentuh upaya normalisasi. Sementara itu, kata penjabat Bupati, gangguan lain yang merupakan tantangan bagi upya meningkatkan produksi padi adalah sering kali akibat serangan hama tikus dan yang lain. Dampaknya, ucap Indra Surya, memang sering mengakibatkan para pentani trpuruk. Tetapi dengan semangat untuk tetap menekuni ucaha bercocok tanam,. kabupaten Pati dengan areal baku pertanian seluas 58.000 hekatre, mampu memperhatankan peningkatan produksi padi. Jika dihitung setara beras, katanya, peningkatan poduksi yang dicapai setelah dikurangi beras yang dikonsumsi pada 2009 bisa mencapai 240.000/ ton prtahuan. Pada 2010 juga tidak kurang dari 250.000 pertahun. Namun 2011 menurun hanya 180.000 ton pr tahun, sehinggga absen dari penerimaan penghargaan. Tahun ini, tandas Penjabat Bupati, penghargaan tersebut kembali berhasil diraih. Hal itulah yang merupakan kebanggaan tersendiri.