Limbah Cair PKL Dimanfaatkan
PATI-Mulai akhir bulan ini, para pedagang kaki lima (PKL) Alun-Alun Simpanglima Pati yang menghasilkan limbah cair dalam berjualan harus dikumpulkan sendiri. Sebab, limbah tersebut akan diolah menjadi pupuk cair yang pemprosesannya dilakukan di Tempat Pembuangan Air (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati . Hal tersebut merupakan upayauntuk mengurangi banyaknya limbah cair yang sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk. KArena itu pengumpulannya harus dilakukan sendiri sehingga tidak bercampur dengan sampah padat, utamanya plastik.
Akan tetapi, kata salah seorang petugas kebersihan dari Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) KAbupaten Pati, Sukiman untuk tulang ayam dan sayur mayur seperti kubis maupun yang lain bisa diikutsertakan. Penjelasan hal itu sudah diberikan kepada para PKL melalui pengurusnya sehingga akan mudah dimengerti.
Dengan demikian para PKL dalam membuang limbah cair sepanjang tidak bercampur sampah plastik hal itu tidak masalah. Sedangkan tempat pembuangannya juga lebih didekatkan, tidak lagi di mobil bak terbuka karena akan bercampur dengan limbah lainnya, sehingga untuk keperluan itu sudah digantikan dengan bak di atas sepeda motor.
Penempatannya juga lebih didekatkan lokasi berjualan PKL, yaitu di dekat gerbang Kantor Setda Pati sisi barat. " Dengan demikian, limbah tersebut bila para PKL selesai berjualan langsung bisa diangkut menuju TPA untuk dimasukkan dalam bak peralatan pembuatan pupuk cair," ujarnya.
Kontainer
Akan tetapi, katanya lagi tahap awal pengumpulan limbah cair dari PKL masih belum maksimal. Sebab, hanya mendapatkan seperti dari target yang diperkirakan untuk sekali pengumpulan hanya mendapatkan sepertiga atau satu blung tempat limbah dari rencana tiga blung. Mengingat baru kali pertama, hal tersebut wajar kalau belum bisa maksimal, tapi di hari-hari mendatang target pengumpulan limbah cair tersebut pasti akan lebih maksimal.
Sebab, para PKL sudah memahami apa tujuan pengumpulan limbah cair yang dilakukan pihaknya, sehingga paling lambat dalam waktu sepekan hal itu sudah bisa dipahami para PKL. Menjawab pertanyaan, Sukiman menambahkan untuk penempata kontainer di Desa Sundoluhur, Kecamatan Kayen hal itu sudah berlangsung sepekan lalu. SAmpai sekarang kontainer tersebut belum penuh, besar kemungkinan para pembuang sampah masih sungkan.
Masalahnya, besar kemungkinan mereka yang selama ini membuang sampah secara sembarangan menjadi sungkan dan malu jika harus membuang sampah di tempat yang disediakan. "Karena itu, jika kontainer sudah penuh pihak Pemerintah Desa setempat akan memberi tah kami dan pengangkutan ke tempat pembuangan akhir akan kami lakukan," imbuh Sukiman.
sumber berita: suara muria
sumber ilustrasi gambar: masagri.com