Dipersoalkan, Target PAD Rendah (Alokasi Belanja Pegawai Mendominasi)

Pihak yang merasa keberatan adalah FPKB, Fraksi Gabungan Joyokusumo, dan FPKS. Mereka berharap ada keinginan dari Pemkab untuk menaikkan target sektor PAD dan bekerja keras untuk memenuhinya. "Berdasarkan pengamatan kami, sebenarnya kalau  Pemkab mampu mengoptimalkan potensi. PAD bisa ditingkatkan100% dari sebelumnya. Hal ini harus benar-benar menjadi catatan bagi eksekutif. ujar Sekretaris FPKB, Moh. Ali Chabib, saat membacakan pandangan umum fraksinya, kemarin. Pendapat senada juga disampaikan juru bicara FPKS, Ihwan Rosyadi. Fraksinya menginginkan PAD ditingkatkan minimal 50 % dari sebelumnya karena tidak sedikit potensi pendapatan yang bisa digenjot. Diintensifkan Demikian pula dengan Fraksi Joyokusumo. Melalui juru bicaranya, Sumijah, fraksi gabungan tersebut mengimbau pantauan terhadap SKPD penghasil PA lebih diintensifkan agar target bisa terlampaui. "Jika target tidak trpenuhi akan berpengaruh trdahap belanja daerah yang telah direncanakan. Selain itu, dari hasil pantauan kami, masih banyak potensi yang belum tergali dan dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD, kata Sumijah Untuk itu, fraksinya berharap eksekutif meningkatkan target PAD dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Tidak hanya menyoroti target PAD yang terlalu rendah, sejumlah fraksi juga mempersoalkan alokasi belanja daerah yang masih didominasi belanja tidak langsung atau belanja pegawai. Adapun untuk belanja langusung kepada publik sangat sedikit. Dalam nota keuangan RAPBD 2012, total belanja Rp. 1.486.558.855.000,-. Sebanyak Rp. 1.015.153.537.000,- digunakan untuk belanja tidak langusng atau belanja pegawai. Untuk belanja langsung belanja kebutuhan langsung masyarakat hanya Rp. 471.405318.000,-

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda