Responsif, Bupati Segera Meninjau Lokasi Bencana Dan Menyalurkan Bantuan
Angin puting beliung selama 5 menit yang telah memporak-porandakan dusun Karangkawis Desa Trikoyo Kecamatan Jaken, Rabu (12/03) cukup dahsyat. Setidaknya 281 rumah penduduk mengalami kerusakan dan 4 lainnya mengalami rusak parah. Berita buruk tersebut langsung sampai ke telinga Bupati Pati Haryanto yang saat bersamaan sedang berada di Jakarta.
“Begitu saya dengar ada puting beliung memporak-porandakan rumah penduduk di Jaken, saya langsung menelpon jajaran SKPD saya untuk meninjau langsung ke lokasi dan membantu apa-apa saja yang dibutuhkan,” kata Bupati pada, Kamis (13/03) saat meninjau ke lokasi bencana.
Bupati yang responsive terhadap kondisi warganya segera menuju ke lokasi bencana dan menjenguk korban. “Begitu tiba di Pati saya langsung mengajak Badan Penanggulangan Darurat Bencana (BPDB), PMI Pati, dan Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk menyalurkan bantuan. Untuk rumah roboh kita bantu untuk memulihkan kembali dengan biaya tukang, selebihnya dengan gotong royong. Dan untuk rumah roboh nanti juga akan dibantu Pemda tapi dengan proses. Dan untuk rumah yang gentengnya rusak, ini juga sudah ditangani. Tapi nanti juga akan dibantu berupa logistik yang akan dibantu Desa untuk membagi-baginya pada warga,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Haryanto juga memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 3,5 juta kepada masing-masing korban yang rumahnya roboh, dan untuk 1 kandang hewan yang juga roboh mendapat bantuan sebesar Rp. 1,5 juta. Bantuan lain yang juga diberikan adalah beras, supermi, peralatan mandi, peralatan dapur, dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan korban bencana.
“Yang jelas, kalau dibagi-bagi nanti semoga bisa mencukupi. Karena walaupun tak banyak, mudah-mudahan bisa membantu sebagai wujud kepedulian Pemda,” tambahnya.
Kepedulian Bupati ini membuat Mbah Ngapi (60) merasa sangat terharu. Mbah Ngapi adalah salah satu korban bencana yang rumahnya roboh. Meski belum bisa berkata banyak karena kepalanya mengalami luka, tapi mbah Ngapi merasa senang dengan kunjungan itu.
Jarpan, putra sulung mbah Ngapi juga bersyukur bahwa ibunya masih selamat. “Simbok memang sudah tua, jadi kurang lincah. Saat angin beliung sebenarnya simbok mau keluar, tapi ketika membuka pintu malah kaso rumah dan genteng jatuh menimpanya. Simbok pun pingsan. Usai puting beliung kami cari-cari, tapi nggak ada. 15 menit kemudian baru ketemu, langsung kami bawa ke puskesmas dan sempat dirawat inap sehari semalam,” katanya.
Atas nama Mbah Ngapi, Jarpan mengaku senang dan terharu. “Saya bersyukur karena Bupati masih mau memperhatikan kita. Bantuannya juga sangat brarti untuk tambahan biaya renovasi,” pungkasnya.(*)
sumber berita:pasfmpati.com
sumber ilustrasi gambar: www.youtube.com