Olah Limbah Beromzet Ratusan Juta Dipasarkan ke Luar Negeri
Bapak dua anak ini bahkan kelimpungan memenuhi permintaan jamur yang dibudidayakannya itu. Karena selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, produknya juga diminati pasaran luar negeri. Disamping memang menyereap banyak tenaga kerja."Setidaknya tiga puluh pekerja yang membantu saya dalam mengelola bisnis ini. saya senang bisa membuka lapangan pekerjaan disekitar saya. Karena saya melihat jika banyak pemuda yang masih menganggur," terangnya. Wiwit mengatakan bahwa sebelumnya beberapa bisnis pernah dilakoninya. Dari bisnis kuarsa yang juga telah menembus pasaran internasional, dan beberapa bisnis lainnya. Saat ini dia memang terus berupaya agar bisnis jamurnya yang diolah di Desa Telogoreho, Kecamatan Tlogowungu itu, bisa terus berkembang. "Sebenarnya banyak potensi yang berada di Pati. dan jika mau diolah kembali bisa menghasilkan nominal yang cukup menjanjikan. Akan tetapi jarang masyarakat yang menggali potensi tersebut," ujarnya. Dicontohkan olehnya, pengelolaan kapuk-kapuk bekas yang digunakan sebai media untuk budidaya jamur, dirasa lebih efisien dan menjanjika ketimbang harus menggunakan media yang sudah ada sebelumnya. Seperti misalnya media jerami. Hasil dari budidaya yang dihasilkan dari kapuk itu sendiri, lebih baik karena jamur tersa lebih kenyal. Dalam satu hari, dirinya mengaku mampu memanen jamur hingga dua kali. "Jika telah mencapai hasil 300 kilogram dalam satu kombongan jamur, maka harus diperbaharui lagi," katanya. Limbah kapuk yang digunakannya sebagai media cukup mudah didapat. Karena lingkungan didaerahnya banyak tanaman kapuk yang limbahnya tidak digunakan. Sebelum ada budidaya tersebut, limbah kapuk hanya dibuang seperti barang tidak bernilai. akan tetapi sejak adanya hasil kreatif dari Wiwit, banyak pengumpul yang menyetorkan limbah-limbah kapuk kepadanya. Kemampuan dalam mengelola limbah tak berhenti hingga disitu saja. Termasuk limbah hasil budidaya jamur yang dia gunakan, dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos. "Sehingga tidak ada barang yang disia-siakan atau terbuang begitu saja," tegasnya. Dirinya berharap adanya tcampur tangan pemerintah dalam mengembangkan program daur ulang limbah yang dapat dikelola lagi. Sehingga dapat menyerap tenaga kerja di Kabupaten Pati secara luas. Dan tidak perlu pergi keluar daerah untuk mencari pekerjaan.