Saat PKL Pemuda- Sudirman Dialihkan
Kendati ini pemikiran yang mengundang pendapat pro-kontra,ujar Agus Sudarmono,perlu mulai di coba agar tidak semua ruang publik,khususnya pinggir jalan raya,di kuasai PKL. Ada kepentingan yang terakomodasi,yaitu tempat mencari sumber penghidupan, tapi kepentingan lain terabaikan. Mengingat hal tersebut,upaya pengalihan para PKL dari sepanjang ruas Jalan Pemuda dan Sudirman, alternatif utama adalah ke Pejawi. Sebab, ruas Jalan ini yang semula sebagai arae Pasar Bengi, kini para PKL yang berjualan mulai berhenti karena tak mampu bertahan jika menghadapi suasana sepi. Jika ruas jalan tersebut sudak tidak bisa menampung PKL dari P.Sudirman, alternatifnya masuk bisa masuk ke Jalan Kiai Saleh dan Jalan Kamandowo. Tapi syaratnya, lampu penerangan di sepanjang ruas Jalan tersebut harus benar-benar mendukung untuk kegiatan Pasar Bengi. Untuk PKL di Jalan Pemuda, harus di geser masuk ke Jalan MHThamrin sampai ke Rogowongso ke barat KH Wahid hasyim, dan bertemu di Supriyadi dan Kamandowo Ke depan jika ruas jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati sudah tuntas,masih ada alternatif lain di P.Diponegoro,Soponyono, dan Kembang Joyo. "Syaratnya,semua ruas jalan itu harus bebas dari kendaraan bermuatan berat dan di ubah dari satu arah menjadi dua arah," Tandas Agus Sudarmono.