Makna Kenaikan Tuhan Yesus
Penguasa Surga dan Bumi
“Duduk di sisi kanan Allah” mengandung juga arti bahwa Yesus mengambil bagian dalam kekuasaan Allah Bapa. Ia menjadi Penguasa atau Raja atas surga dan bumi. Rasul Petrus menulis: “… kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya,” (1Ptr. 3:21-22). Dengan begitu, penglihatan nabi Daniel dipenuhi: "Kepada-Nya diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kekuasaan sebagai raja. Segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan lenyap. Kerajaan-Nya tidak akan musnah" (Dan 7:14). Lalu, Yesus sendiri saat akan naik ke surga mengatakan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi,” (Mat 28:18).
Datang dari Bapa dan Pergi kepada Bapa
Di awal Injilnya, Yohanes menulis: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah...” (lihat Yoh 1:1-4). Ayat ini menyatakan bahwa pada awalnya Yesus ada bersama Allah. Itu berarti, kenaikan Tuhan Yesus ke surga mengungkapkan juga bahwa setelah menyelesaikan tugasnya di dunia ini, Yesus kembali kepada Allah Bapa dan hidup dalam kemuliaan Allah Bapa seperti semula. Itu ditegaskan oleh kata-kata Yesus sendiri: “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa,” (Yoh 16:28); "Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain daripada Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia" (Yoh 3:13). Dengan demikian, Yesus yang semula telah turun dari surga, melalui peristiwa kenaikan-Nya itu Ia kembali ke kedudukannya yang semula.
Mempersiapkan Tempat Bagi Kita
Pada saat Yesus memberitakan kematian-Nya, Ia pernah berkata: "…dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Di lain tempat, pada saat perjamuan terakhir, Yesus berkata: “Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada,” (Yoh 14:1-4).
Dengan demikian jelas sudah, hanya Kristus dapat membuka pintu surga untuk manusia. Ia memberi harapan kepada anggota-anggota tubuh-Nya, supaya mengikuti Dia ke sana, ke mana Ia mendahului mereka sebagai orang pertama. “Yesus Kristus, Kepala Gereja, mendahului kita masuk ke dalam Kerajaan kemuliaan Bapa, supaya kita semua sebagai anggota-anggota Tubuh-Nya dapat hidup dalam harapan, sekali juga akan bersama Dia untuk selama-lamanya” (KGK, 666).
Akan Datang Kembali
Yesus yang naik ke suga itu akan datang kembali dengan mulia. Dalam kisah kenaikan, para malaikat sudah menegur para murid dan berkata: “Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga” (Kis 1:11). Dalam Injil Matius, kedatangan Anak Manusia pada akhir zaman dihadirkan dalam gambaran pengadilan terakhir (Mat 25:31-46). Itu berarti, merayakan kenaikan Yesus ke surga sekaligus adalah mengingatkan kita bahwa Ia akan datang kembali pada akhir zaman untuk memisahkan domba dan kambing. Kriteria pemisahan itu adalah bagaimanakah kita telah memperlakukan Yesus yang hadir pada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
Kita Diutus dan Roh Kudus Menyertai
Sesaat sebelum peristiwa kenaikan-Nya, Yesus memberi amanat agung: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!” (Mrk 16:15). Itu berarti, Yesus memang akan meninggalkan para murid; Ia akan berpisah dari mereka dan untuk selanjutnya Ia tidak lagi terlihat oleh para murid; namun, Kerajaan Allah yang sudah dihadirkan Yesus harus diteruskan. Untuk itu Yesus membutuhkan murid-murid-Nya. Mereka diutus untuk mewartakan Kabar Gembira itu; mereka diutus untuk menghadirkan kasih Kristus. Dan perutusan itu bukan saja berlaku untuk para murid saat itu, tetapi juga para murid sepanjang masa: kita semua!
Dalam menjalankan tugas perutusan itu, Yesus tidak akan meninggalkan kita sendirian. Ia berjanji: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20). Jadi, Tuhan yang mulia tetap hadir bersama para murid-Nya, di tengah Gereja-Nya, sebab “kerajaan-Nya takkan berakhir”. Dengan kenaikan-Nya, Yesus memang tidak kelihatan lagi oleh jemaat, tetapi dalam perjamuan terakhir, Ia sudah berucap: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” (Yoh 14:18). Penyertaannya itu diwujudkan dengan hadirnya Roh Kudus. Kata Yesus: “Lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yoh. 16:7).