Belum Paham Karakter Pati
Kondisi tersebut, sedikit demi sedikit dipelajari Kepala Bakorwil I Pati Drs. Ign.Indra Surya M.Hum, yang hari ini dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Pati. Mantan Sekda Sukoharjo ini sebenarnya telah ditunjuk Mendagri menduduki jabatan baru tersebut sejak 6 Oktober. Hanya saja, Surat Keputusan Mendagri No.131.33/713/2011 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Pati dan Pengangkatan Penjabat Bupati Pati, Jateng itu, baru disampaikan ke pimpinan DPRD Pati delapan hari berikutnya. Kepastian itu didapat saat Wakil Ketua DPRD Adji Sudarmajie beserta Plt Bupati Desmon Hastiono diundang ke Kantor Gubernur pada 14 Oktober , sekaligus mengikuti rapat persiapan pelantikan. Bagi Indra, Pati bukan daerah yang asing baginya. Kendati baru menempati posisi Kepala Bakorwil I Jateng yang berkantor di Pati pada 23 Mei lalu, setidaknya banyak dinamika daerah ini yang bisa dipantaunya secara langsung. Hanya saja, belum semua hal bisa dia pahami lantaran tidak terlibat langsung dalam menjalankan roda Pemerintahan Pti. Salah satu hal yang membuatnya lebih intensif memantau kota yang terkenal dengan nasi gandulnya ini adlah pelaksanaan pilkada. Itu pula yang akan menjadi pekerjaan mendesak untuk diselesaikan sat menjabat Pj Bupati Pati. Kegagalan pilkada yang berlangsung 23 Juli lalu, berbuntut panjang dengan putusan MK yang memerintahkan KPU setempat melaksanakan pemungutan suara ulang serta mendiskualifikasi pasangan calon Sunarwi- Tejo Pramono. "Saya akan pahami dulu karakter Pati,"ujarnya diplomatis sat ditanya mengenai langkah awal setelah ditetapkan sebelum Pj. Bupati Pati. Karakter Unik Dia mengakui, Pati memiliki karakter unik. Sejumlah dinamika yang muncul, seperti kuatnya gelombang penolakan masyarakat atas rencana investasi pabrik semen dan yang terbaru tentang terhambatnya persetujuan Raperda APBD Perubahan 2011 menjadi perhatiannya. Kebanyakan daerah jarang sekali pembahasan anggaran molor. Pembahasan APBD Perubahan biasanya telah rampung dan ditetapkan sebelum September. Selanjutnya APBD untuk tahun anggaran ke depan juga diselesaikan antara Oktober hingga Nopember. " Didaerah saya dulu (Sukoharjo-red) biasanya bulan Oktober seperti ini sudah rampung membahas APBD murni tahun depan. Semarang saya amati juga demikian, ujarnya. Hanya saja, dia belum bersedia berkomentar lebih jauh tentang langkah apa yang akan dilakukan untuk menata Pati ke depan. Termasuk mengantarkan pemungutan suara ulang pilkada yang sukses pelaksanaan dan hasil. " Nanti sja setelah dilantik. Kalau sekarang nanti dikira nggege mongso, tandasnya saat ditanya seputar rencana program penataan Pati ke depan, termasuk soal karut marut penganggaran pemungutan suara.