Jalur Lambat pun Berubah Fungsi
Padahal disepanjang jalur lambat, terdapat beberapa sekolah, sehingga sangat rawan kecelakaan pada jam masuk dan pulang sekolah, sehingga sangat rawan kecelakaan pada jam masuk dan pulang sekolah. Ada beberapa sekolah, mulai dari timur, kata D. Suwarno, SMAN 3 Pati. Kemudian ada kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati. Bahkan ada beberapa kantor SKPD, di antaranya Disperindag, Pengadilan Neger, Dishubkominfo, BPS, gudang Dolog dan Dishutbun. Pihak Satlantas Polres Pati dan Dishubkominfo sendiri selama terjadi kemacetan dijalur Pati-Kudus sudah memasang rambu pemberitahuan agar melintas dijalur alternatif. Rambu itu terpasang di Pertigaan Puri atau depan Bakorwil I Pati. Satu rambu lainnya ditempatkan didepan Kantor PT Jasa Raharja (Persero) Pati. Keduanya, memberi tahu pada pengendara mobil pribadi maupun truk jenis colt diesel agar lewat jalur alternatif. Jalur itu, dari Pati menuju Gembong Kandang-Kandangmas-Gondangmanis-Kudus. Bahkan rambu-rambu petunjuk arah sudah dipasang jelas, sehingga pengendara mobil pribadi dari luarkota tidak akan mengalami kesulitan. Selepas Gembong jika hendak lewat Kandangmas, Kudus mengambil jalur kiri, sebaliknya bila hendak langsung menuju Colo Muria kemudian ke Dawe, ambil jalur kanan. Sayangnya rambu penunjuk jalur alternatif banyak diabaikan, sehingga banyak kendaraan pribadi tetap menempuh perjalanan lewat jalur pantura Pati-Kudus. Makin Parah Sementara kemacetan lalu lintas dijalur Pati-Kudus, Rabu (5/1) terlihat semakin parah. Padahal kemacetan itu sudah berlangsng lebih dari satu bulan. Padahal badan maupun bahu jalan kini sudah benar-benar hancur. Akibatnya sejumlah kendaraan bagian gardannya patah, karena terperosok dalam lubang yang menganga lebar. Kejadian terakhir Rabu (5/1) sebuah bus mengalami kerusakan di desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus setelah berupaya menghindari lubang menganga sehingga gardannya patah. Dari penelusuran kelokasi macet mulai dari Pati hingga Jekulo, Kudus, sepanjang kurang lebih 14 kilometer, ternyata banyak sopir terjebak macet itu jenuh menungu. Para sopir itu memilih tidur, karena hari masih pagi tapi kemacetan sudah tak bisa dihindari. Sementara petugas di Pertigaan Pasar Bareng, mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka - tutup yang tidak berimbang. "Sebab, lalu lintas yang datang dari barat (Jakarta) ke timur secara terus menerus diberi kesempatan bergerak," ujar seorang sopir truk tanki pengangkut semen curah, Suef (52), asal Jombang Jawa Timur. Ada juga kendaraan dari barat yang dibelokkan dari pertigaan ke kanan (jalur alternatif Bareng-Sukolilo). Akibatnya, kendaraan dari timur jarang diberi kesempatan bergerak maju, sehingga para sopir disekitar pertigaan itu memilih tidur. Dengan sistem buka tutup yang tidak berimbang itulah, yang menjadi penyebab kemacetan panjang kendaraan dari timur hingga sampai ruas jalan dalam Kota Pati. Kendaraan dari arah Pati baru sedikit bergerak setelah ada petugas lalu lintas dari Pati yang menuju ke Jekulo. Sopir didepan yang sengaja tidur dibangunkan, tapi kondisi kemacetan sudah terlanjur parah, maka kendaraan dari timur bergeraknya pun tetap tersendat. Apalagi setelah kendaraan dari barat yang diarahkan ke jalur alternatif Bareng-Sukolilo juga mengalami kemacetan. Sebuah bus natarkota antar provinsi Jaya Utama yang melintas diruang jalan Kabupaten Pati, tepatnya di Dukuh Poncomulyo, desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo terperosok masuk ke areal persawahan ketika bersimpangan dengan bus Sinar Mandiri dari arah berlawanan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati, Ir. Suharyono MM mengatakan, upaya perbaikan besar kemungkinan baru bisa dilakukan sekitar Maret 2011. Sebab untuk bulan ini baru memasuki tahapan lelang. Kendati demikian, pihaknya sedikit lega karena untuk melanjutkan pembangunan ruas lingkar pati tahun 2011 ini mendapat suntikan dana dari pusat Rp. 11 Milyar.