PENYELENGGARAAN MERON BERLANGSUNG AMAN

Apa yang bisa dipetik dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tiap tahun itu adalah terciptanya kerukunan antarwarga Sukolilo dan warga desa lainnya di wilayah Kecamatan setempat. "Jika kerukunan tersebut bisa digalang oleh setiap warga Sukolilo maka akan terjadi kedamaian antara sesama warga dan itu lebih indah," ujarnya. Sepasang Anton Sesuai dengan jadwal, lanjut Ali Hadi Broto, acara kirab meron baik dari rumah kepala desa maupun perangkat yang berjumlah 14 buah dilakukan tepat pukul 11.00. Saat itu meron sudah harus berjajar di sepanjang jalan raya. Tepatnya, daripertigaan ke arah Prawoto ke utara hingga pertigaan Dusun Bowong. Gunungan meron yang berada di depan masjid sebagai pusat ritual untuk memanjatkan doa dan puji syukur adalah milik kades. Selanjutnya diikuti meron milik perangkat. Ali Hadi mengatakan untuk mengarak meron ke jalan raya dia menambahkan tampilan sepasang anton (sejenis boneka besar-Red) mirip ondel-ondel khas Betawi yang dimainkan secara bergantian saat berjalan. Sebenarnya ujar Ali Hadi, anton itu ada karena diusung oleh kelompok kesenian barongan. "KArena anak-anak sekarang tidak bisa lagi menonton boneka itu dalam pertunjukan barongan maka kami mencoba menghadirkannya kembali dalam kirab meron, imbuh Ali Hadi Broto. sumber ilustrasi gambar: 2.bp.blogspot.com

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda