Dana Pilkada Dinilai Terlalu Tinggi

Rendahnya anggaran Pilkada Garut dan Kebumen yang sama-sama berlangsung dua putaran dibanding pengajuan anggaran Kabupaten Pati itu lantaran mengacu pada indeks daerah setempat, bukan indeks pusat. Karena itu, pengajuan KPU Pati perlu ditinjau ulang agar tidak menyedot dana APBD lebih besar.

Menurutnya, Pilkada Garut dengan DPT 1.580.000 orang dan enam pasangan calon, termasuk satu pasangan calon perseorangan, hanya menghabiskan Rp 28 miliar. putaran pertama membutuhkan Rp 19 miliar dan putaran kedua Rp 9 miliar.

Pikkada Kebumen dengan DPT 973.723 orang dan empat pasangan calon menyedot anggaran Rp 19 miliar. perinciannya, putaran pertama Rp 12.5 miliar dan putaran kedua Rp 6.5 miliar.
"Saya kira Pati tidak terlalu berbeda dengan Garut dan Kebumen dari sisi jumlah pemilih. Mereka toh bisa efisien seperti itu, kenapa disini tidak?" katanya.

Dikaji
Sejauh ini, pengajuan anggaran Pilkada Pati masih dikaji kalangan DPRD kendati telah disetujui pengucuran Rp 5 miliar dari APBD 2010. Karena totalnya dipandang terlalu besar maka sebelum penambahan pada APBD perbahan tahun ini, Komisi I membandingkan dengan daerah lain yang telah melaksanakan Pilkada.
Direncanakan, alokasi dana Pilkada Pati, dianggarkan dalam dua tahun APBD. Hal itu ditempuh agar beban anggaran tidak hanya pada APBD 2011. Sebab jika hanya dibebankan pada satu anggaran, dikhawatirkan pos lalinnya akan terkuras.
Secara etrpisah, Ketua KPU Drs Pramudya Budi L menyatakan sampai saat ini belum menentukan plafon anggaran pilkasda. KPU masih mengutak-atik sekiranya dapat menghemat anggaran.
"Belum, belum mematok harga. Kami hanya menyamakan estimasi saja dan masih ada peluang untuk diubah," katanya.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda