Kelewat Bersih Justru Picu Depresi
Dalam artikel yang diterbitkan Archives of General Psychiatry edisi Desember, ahli saraf Charles Raison, MD, dan koleganya disjelaskan bukti kuat gangguan dalam hubungan kuno manusia dengan mikroorganisme dalam tanah, makanan dan usus dapat berkontribusi terhadap peningkatan kasus depresi. Menurut peneliti, dunia modern saat ini telah menjadi begitu bersih, sehingga kita kehilangan bakteri yang dibutuhkan sistem kekebalan tubuh untuk menjaga agar peradangan tetap di tempatnya. "Kami telah lama tahu bahwa orang yang depresi, bahkan mereka yang tidak sakit, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi," jelas Raison. "Sejak zaman dulu mikroorganisme jinak, yang kadang disebut sebagai 'teman-teman lama,' telah mengajarkan sistem kekebalan tubuh bagaimana cara untuk menoleransi mikroorganisme berbahaya lainnya, dan dalam prosesnya, mengurangi respons inflamasi yang dikaitkan dengan perkembangan kebanyakan penyakit modern, mulai dari kanker hingga depresi," papar peneliti. Sejumlah percobaan yang sedang dilakukan saat ini adalah untuk menguji kemanjuran pengobatan yang menggunakan sifat "teman lama" ini untuk meningkatkan toleransi emosional.