Narkoba dan Penyalahgunaannya
PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
BANGUN KELUARGA HARMONIS
1. MENDENGARKAN SECARA AKTIF
endengarkan secara aktif menunjukan kasih sayang dan perhatian orangtua kepada anak. Sikap orang tua yang menyebabkan anak berhenti atau menolak mencurahkan isi hatinya :
- Menghakimi atau menuduh
- Merasa benar sediri
- Terlalu banyak memberi nasihat atau ceramah
- Sikap seolah-olah mengetahui semua jawaban
- Mengkritik atau mencela
- Menganggap enteng persoalan anak
Hindari kata-kata negatif: harus, jangan, tidak boleh Gunakan kalimat terbuka yang tidak membantu pembicaraan. contoh ;
- Ayah mengerti bahwa hal itu tidak
- Ibu sangat perhatian tentang………….?
Orang tua perlu melatih cara mendengarkan aktif, betapapun baiknya mereka :
Ulangi pernyataan sebagai tanda anda
Faham apa yang diungkapkan anak.
Perhatikan bahasa tubuh anak (mimik, muka, gerakan tubuh) waktu
berbicara. Jika bertentangan, perhatikan bahasa tubuh yang menyatakan
isi hati yang sebenarnya.
Beri dorongan non-verbal untuk menunjukan perhatian anda : ?O ya?? coba jelaskan lagi tentang hal itu?. ?lalu apa yang terjadi ?
Gunakan nada lembut dalam menjawab pertanyaan.
2. TINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK ;
Remaja yang menyalahgunakan narkoba memiliki citra diri yang
rendah/negatip. Remaja dengan citra diri positip lebih mudah menolak
tawaran narkoba. Orang tua membantu peningkatan percaya diri anak
dengan :
Beri pujian dan dorongan untuk hal-hal kecil atau sepele yang
dilakukannya : ?terima kasih atas bantuanmu?, ?kamu telah mencoba
dengan baik.?
Bantu anak mencapai tujuannya secara realistik. Arahkan keinginan atau
cita-citanya sesuai kemampuan dan kenyataan. Hindari berkhayal.
Koreksi tindakannya, bukan pribadi atau harga dirinya. Jangan katakan : ?Ayah tidak menyukai tindakanmu itu.?
Beri anak tanggung jawab yang dapat membangun kepercayaan dirinya,
sesuai kemampuan dirinya. Beri tugas yang harus dikerjakannya setiap
hari dirumah : membersihkan kamar tidur, menyapu ruangan, mencuci.
Perlihatkan pada anak, bahwa ia dikasihi, dengan sikap, tindakan dan
perkataan, kasih itu tidak boleh dibuat-buat, tetapi murni dan tulus.
3. KEMBANGKAN NILAI POSITIP PADA ANAK :
Sejak dini ajarkan anak membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan
salah. Hal itu memungkinkan anak berani mengambil keputusan atas
dorongan hati nuraninya, bukan karena tekanan atau bujukan teman.
Tunjukan sikap tulus, jujur tidak munafik, terbuka, mau mengakui
kesalahan, meminta maaf, serta tekad orangtua untuk memperbaiki diri.
4 ATASI MASALAH KELUARGA
Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat
merasakan suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat
didepan anak.
Jika perlu, minta pertolongan/kosultasi tenaga profesi/ahli, atau orang yang dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.
MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI RUMAH
1. PELAJARI FAKTA & GEJALA DINI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Pelajari fakta tentang penyalahgunaan narkoba;
Berpartisipasi aktif dalam gerakan peduli anti-narkoba dan anti-kekerasan.
2. ORANG TUA SEBAGAI TELADAN
Berhentilah merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai narkoba.
Buang semua peralatan dan persediaan rokok atau minuman beralkohol.
Perlihatkan kemampuan orangtua berkata ?tidak? terhadap hal-hal yang
bertentangan dengan hati nurani. Jangan malu minta tolong jika butuh
pertolongan.
Tidak menggunakan cara kekerasan (tindakan,kata-kata) pada anak atau
orang lain. Hormati hak-hak anak dan orang lain. Perlakukan anak/orang
lain dengan adil dan bijaksana. Hiduplah secaara tertib dan teratur.
3. KEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK TOLAK NARKOBA
Beritahu anak mengenai haknya melakukan sesuatu yang cocok bagi
dirinya. Jika ada teman yang memaksa atau membujuk, ia berhak
menolaknya.
Bimbing anak mencari kawan sejati yang tidak menjerumuskannya.
Cari peluang untuk mengajarkan pada anak mengenai bahaya narkoba dengan
menggunakan nalar sehat. Hindari cara menakut-nakuti atau memberi
nasihat. Ajarkan anak menolak tawaran memakai narkoba.
Ketahui jadwal kegiatan anak, siapa kawan-kawannya. Tetapi janganlah
bertindak seperti polisi dirumah. Jadilah sahabat bagi anak anda.
4. ATASI MASALAH KELUARGA :
Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat
merasakan suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat
didepan anak.
Jika perlu, minta pertolongan/kosultasi tenaga profesi/ahli, atau orang yang dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.
5. DUKUNG KEGIATAN ANAK YANG SEHAT DAN KREATIF :
Dukung kegiatan anak di Sekolah, berolahraga, menyalurkan hobi, bermain musik, dsb. Tanpa menuntut prestasi atau harus menang.
Libatkan diri dalam kegiatan anak. Anak menghargai saat orangtua
melibatkan diri dalam kegiatan mereka, tanpa terlalu banyak ikut campur
dalam keputusan yang diambil anak.
6. BUAT KESEPAKATAN TENTANG NORMA DAN PERATURAN :
Anak menginginkan kehidupan yang teratur. Ia belajar bertanggung jawab
jika ditetapkan aturan bagi perilaku dan kegiatannya sehari-hari.
Tetapkan hal itu bersama anak secara adil dan tuliskan perturan-peraturan itu secara singkat dan jelas.
Jenis obat / narkotika yang sering digunakan oleh masyarakat pemakai
adalah BK, Nipam, Rohipnol, Mogadon, Lexotan dan Valium. Sementara
Jenis Putao adalag; Opium, Morphin & Codein, Pethidine (
Mepheridine ) & Methadone, Hydromorphone & Oxycodon, Heroin (
Diacethylmorphine ) dan Endogenous Morphine. Jenis lain adalah Ganja,
Ectasy dan sabu ? sabu. Biasanya penyebab seseorang mengkonsumsi obat
diatas adalah karena ingin tahu, ingin dianggap dewas / hebat, ingin
diterima dalam pergaulan, kenikmatan, tidak bisa tidur, frustasi dan
karena gelisah / cemas. Dari segi keluarga biasanya karena todak
harmonis dan kurang mendapat perhatian orang tua. Dapat juga karena
dipengaruhi oleh teman, misalnya dibujuk, ditekan dan dijebak.
Kenikmatan yang biasa diperoleh pada awal penggunaanya adalah merasa
gembira ? euphoria, mengurangi rasa sakit ? efek analgetik, mual &
muntah, pernapasan menjadi dangkal ? sesak, Konstipasi ? sulit buang
air besar, miosis ? pengecilan penampang pupil mata dan merasa ngantuk
? telat tidur.
Efek lanjut dari pengguna adalah; Ketergantungan obat, ketergantungan
psychis ( sugesti ), keteragantungan fisik ( withdrawal ? sakao ).
Gangguan fisik , terjadi kerusakan fungsi otak / brain damage, abses
pada kulit / pembuluh darah, dapat terjadi osteomielitis, gangguan
koordinasi otot ? otot, terjadi endocarditis, bronchitis, penumonia,
gigi rusak, kronik konstipasi, impotensi sexual pada laki-laki,
gangguan menstruasi & kemandulan pada wanita dan nafsu makan
hilang. Lebih lanjut dapat terjadi Koma / kematian akibat over dosis /
komplikasi. Dapat terjadi AIDS, dan secara Psiko sosial, prestasi
belajar menjadi menurun, produktifitas kerja menurun, terjadi masalah
keuangan, masalah kriminal, masalah keluarga dan kecelakaan lalulintas.
Penanggulangannya adalah ; memeriksakan diri kedokter / ke rumah sakit.