Telekomunikasi dan Komunitas Pedesaan

Penetapan tema peringatan dianggap krusial karena selain berfungsi sebagai panduan ITU dalam bertindak, merefleksikan upaya yang akan menjadi fokus kegiatan organisasi antarpemerintah (intergovernmental organization) tertua di dunia yang dibentuk pada 1865 di Paris, Prancis, ini. Artinya, tema peringatan Hari Telekomunikasi dan Masyarakat Informasi Sedunia-yang baru diintroduksi pada ITU Plenipotentiary Conference di Antalya, Turki, 2006, sebelumnya hanya disebut Hari Telekomunikasi Sedunia--sejatinya menunjukkan konsistensi program dan peran ITU dari tahun ke tahun melalui ketersediaan layanan ICTs yang dapat diakses setiap orang kapan dan di mana saja. Ambil contoh peringatan pada 2003 yang bertema "Helping All the People to Communicate", misalnya, pada dasarnya mengajak tiap pemangku kepentingan di bidang telekomunikasi dan informasi membantu masyarakat sedunia untuk dapat berkomunikasi secara bebas dan tanpa hambatan. Untuk menindaklanjuti tema, pada 2004 ditetapkan tema "Leading the Way to Sustainable Development". Tema ini bertujuan menggalakkan pembangunan infrastruktur ICTs yang berkesinambungan di seluruh dunia demi tercapainya keadaan yang memungkinkan setiap orang di belahan dunia mana pun dapat mengakses dan memanfaatkan ICTs. Demikian pula peringatan pada 2010, tema yang diusung adalah "Better City, Better Life with ICTs". Tema tersebut pada intinya menunjukkan kepedulian dan keinginan ITU menciptakan lingkungan perkotaan--dihuni lebih dari setengah jumlah penduduk dunia--yang lebih hijau, lebih aman, lebih sehat, dan terkelola dengan baik. Kemajuan pesat dalam bidang teknologi telekomunikasi, penyiaran, multimedia, serta komunikasi dan informasi dengan beragam bisnis ikutannya diyakini telah berperan signifikan dalam meningkatkan peradaban dan taraf hidup, serta memperkaya kehidupan manusia, bahkan membantu pembangunan ekonomi dan sosial budaya di berbagai belahan dunia. Namun dampak positif tersebut baru dinikmati sekelompok masyarakat tertentu. Pasalnya, sebagian besar penduduk dunia yang berjumlah 3,5 miliar orang tinggal di pedesaan dan daerah terisolasi dengan kondisi yang kurang terdidik, lebih miskin dan menderita dibanding masyarakat di perkotaan. Dari jumlah itu, 1,4 miliar hidup di pedesaan dalam kondisi yang sangat miskin serta belum terhubung dan memperoleh manfaat dari ICTs. Keberadaan ITU--yang berfungsi menetapkan standar, mengatur spektrum frekuensi dan orbit satelit, memobilisasi bantuan teknik, sumber daya manusia, dan finansial, serta memperkuat bantuan bila terjadi bencana alam--sudah dan terus berupaya menghubungkan ICTs dengan seluruh masyarakat di dunia di mana pun mereka bertempat tinggal. Upaya ini bertujuan menjadikan ICTs sebagai sumber utama (powerhouses) kekuatan ekonomi global dan alternatif solusi untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia secara berkelanjutan. Keberhasilan upaya tersebut dimungkinkan karena secara fungsional ICTs merupa kan pendorong utama pencapaian Millennium Development Goals. Selain itu, keberadaan ICTs di pedesaan berpotensi mendorong peningkatan pendapatan dan memerangi kemiskinan, kelaparan, penyakit, serta kebodohan masyarakat di pedesaan dan daerah terisolasi. ICTs juga berfungsi sebagai instrumen utama perbaikan tata kelola dan layanan bagi masyarakat pedesaan melalui penyediaan layanan kesehatan, sanitasi dan air minum, pendidikan, serta makanan dan perumahan yang layak. Pun ICTs memperbaiki kesehatan ibu dan mengurangi kematian anak, termasuk memberdayakan kaum Hawa dan menjamin kelestarian lingkungan. Karena itu, negara anggota ITU (termasuk Indonesia) dan sector members-nya dituntut senantiasa mengembangkan kebijakan dan kegiatan yang dapat menghubungkan masyarakat pedesaan dengan ICTs dan meningkatkan taraf hidup mereka. Sementara itu, asosiasi, akademisi, dan masyarakat pada umumnya berkewajiban mengarahkan dan mengawasi setiap kebijakan dan kegiatan tersebut. Semoga peringatan Hari Telekomunikasi dan Masyarakat Informasi Sedunia tahun ini dapat lebih memberdayakan komunitas pedesaan.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda