Makna Natal

Kejatuhan manusia dalam pencobaan Iblis merusak segalanya. Kehidupan yang serba diberkati, bumi yang subur dan satwa yang jinak menjadi rusak total. Allah pun marah dan mengutuki manusia dan tempat kehidupannya. Satwa yang semula jinak menjadi liar dan saling bunuh untuk makan. Satwa pun menjadi tidak hormat pada manusia (Kej 3:14-15). Apakah Allah senang akan semua ini? Tidak, Allah berduka dan menyesali kerusakan ini. Untuk itu Allah mengirim nabi-nabi untuk berbicara pada manusia (Ibr 1:1-4). Karena Allah tidak dapat berbicara langsung pada manusia. Sebab Allah terlalu kudus bagi manusia yang sudah najis sehingga manusia tidak akan dapat berhubungan langsung dengan Allah. Manusia bisa binasa dihadapan hadirat Allah. Allah bahkan sempat memusnahkan suatu turunan yang bejat dengan banjir besar pada masa Nabi Nuh. Namun sebenarnya pemusnahan itu mendukakan hati-Nya. Dan Allah berjanji tidak akan ada lagi banjir se dunia seperti pada masa Nabi Nuh (Kej 7:10,12,23; 8:21,22; 9:11). Nabi demi nabi diutus Allah untuk berbicara pada manusia agar manusia dapat berbaikan dengan Allah. Tetapi semua gagal. Akhirnya Allah mengutus anak-Nya. Perkataan anak sering disalahtafsirkan oleh banyak orang. Disangkanya Allah mempunyai isteri dan beranak cucu. Padahal perkataan anak merupakan suatu istilah. Allah yang menciptakan dunia merupakan yang awal dan disebut Bapa. Sedangkan Kristus adalah Allah yang menjelma. Dari Logos (perkataan Allah) yang juga Allah, berubah menjadi manusia dan dilahirkan melalui manusia. Sehingga terciptalah istilah anak (Yoh 1:1-14). Allah turun tangan sendiri karena memang tiada nabi yang berhasil. Peperangan melawan Iblis hanya dapat dilakukan secara sukses oleh Allah. Lucifer (Iblis) sebelumnya merupakan malaikat dengan peringkat kedudukan tertinggi. Sehingga makhluk lain tidak ada yang sanggup mengalahkannya (Yes 14:12-15; 2 Tes 2:3-4, 7-8). Kedatangan Kristus ke dunia bukan tiada hambatan. Iblis tahu kedatangan-Nya merupakan suatu awal dari kekalahannya. Itulah sebabnya melalui Herodes, Iblis berusaha membunuh Kristus. Maka keluarlah perintah dari Herodes untuk membunuh semua bayi di Betlehem yang berusia kurang dari dua tahun (Mat 2:16-18). Tetapi Allah tidak dapat dikalahkan Iblis. Sebelum Iblis bertindak, Allah telah memperingati Yusuf untuk pergi mengungsi ke Mesir. Di sanalah mereka tinggal hingga Herodes mati (Mat 2:13-15). Singkat cerita, setelah melalui segala rintangan dan pencobaan, Kristus akhirnya berhasil menunaikan tugasnya yakni mendamaikan manusia dengan Allah (Rm 3:25; 5:11; 1 Yoh 2:2) dengan memberikan diri-Nya sebagai korban hidup di kayu salib. Sehingga Dia dapat berkata, Sudah Selesai (Yoh 19:30). Kesimpulan : Natal merupakan awal dari misi Kristus Natal merupakan motivasi Allah untuk memperbaiki hubungannya dengan manusia Natal merupakan awal dari kekalahan Iblis Natal merupakan hadiah yang terbesar, termahal, dan termulia bagi umat manusia.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda