Aksi Heroik Asal Mula Nama KRI Usman Harun
Setelah sampai di daratan Singapura, ketiga prajurit KKO itu melakukan
observasi memilih fasilitas apa yang akan dijadikan target sabotase.
Ketiganya melakukan penyamaran menjadi pedagang. Gani yang wajahnya
mirip etnis Tionghoa dapat kemudahan membaur. Akhirnya Hotel Mac Donald
dekat Stasiun Dhoby Ghaut dipilih menjadi target. Hotel itu dipilih
karena banyak dihuni warga Inggris.
Pada 10 Maret 1965, pukul
03.07, ketika banyak penghuni hotel tertidur, Usman dan Harun meletakkan
bom seberat 12,5 kilogram. Harian The Straits Times menggambarkan, bom ditaruh di dekat lift lantai 10. Akibat ledakan itu, masih menurut The Straits Times,
kaca jendela dalam radius 100 meter pecah dan mobil yang parkir dekat
hotel ikut rusak. Dipastikan tiga orang meninggal dan lebih dari 30
orang mengalami luka-luka.
Sayang, operasi intelijen itu kurang
persiapan jalur pelarian ke luar Singapura. Pada 13 Maret 1965, keduanya
ditangkap di tengah laut. Kisah penangkapan sendiri terjadi ketika
Usman dan Harun menaiki kapal curian menuju Pulau Sambu. Namun keburu
terlihat patroli laut Singapura.
Keduanya tidak disidang sebagai
tahanan perang dengan alasan ketika ditangkap tidak memakai seragam
tentara. Upaya pemerintah yang waktu itu salah satunya diwakilkan
Mochtar Kusumaatmaja gagal meminta grasi. (Baca: Singapura Jangan Intervensi Indonesia)
Pada
pukul 5 pagi, 17 Oktober 1968, Usman dan Harun akhirnya dieksekusi di
tiang gantungan. Selesai itu, banyak warga Indonesia melakukan
penghormatan jenazah di Kedutaan Besar Indonesia. Siangnya, kedua
jenazah dibawa pesawat khusus dari Jakarta. Presiden Soeharto langsung
memberikan penghargaan bagi Usman dan Harun sebagai pahlawan nasional.
Keduanya pada 20 Oktober 1968 dimakamkan secara militer di Taman Makan
Pahlawan Kalibata.
Memburuknya hubungan Indonesia dan Singapura
sejak terkuaknya aksi heroik Usman dan Harun baru melunak ketika Perdana
Menteri Lee Kuan Yew melakukan kunjungan ke Jakarta. Uniknya, ketika
itu Perdana Menteri Lee secara resmi memberikan karangan bunga di makam
Usman dan Harun.