Apa Yang Membuat Kita Mulai Bertindak
Ada beberapa hal yang menyebabkan kita menunda hal-2 yang ingin kita lakukan. Yang pertama, kita merasa keinginan kita tidak terlalu penting, sehingga membuat kita merasa tidak perlu melakukannya sekarang. Kita berpikir, mungkin hal tersebut bisa dilakukan kapan-kapan, tapi bukan sekarang. Yang kedua, untuk melakukan keinginan kita tersebut mungkin kita perlu mengeluarkan extra effort, yang mungkin bisa berupa waktu, uang, atau tenaga kita, dan kita merasa enggan untuk mengeluarkan extra effort tersebut, karena hal tersebut `memaksa' kita bekerja lebih keras dari biasanya, `memaksa' kita keluar dari comfort zone. Jika alasan untuk menunda demikian besar, lalu mengapa ada juga orang yang langsung bertindak begitu mereka mempunyai keinginan ? Ada empat hal yang membuat seseorang mulai bertindak, yaitu : DIPAKSA OLEH ORANG LAIN Ini adalah hal yang paling tidak menyenangkan, apabila kita harus melakukan sesuatu karena paksaan dari orang lain. Dan biasanya kita akan melakukannya sambil mengeluh, bersungut-sungut atau asal- asalan. Hasil dari tindakan yang dilakukan pasti tidak akan maksimal. Coba ingat kembali di masa sekolah kita, berapa banyak diantara kita yang harus dipaksa oleh orang tua untuk belajar ? Tentu, paksaan dari orang tua ini adalah demi keinginan kita untuk mendapatkan nilai bagus, mendapatkan rangking tertinggi, atau mungkin hanya sekedar untuk bisa naik kelas saja. Tindakan yang dilakukan karena paksaan dari orang lain tidak akan berlangsung lama, karena apabila tidak dipaksa lagi, maka tindakan akan langsung berhenti. DIPAKSA OLEH KEADAAN Keadaan yang memaksa bisa membuat orang mulai melakukan sesuatu, entah itu tindakan yang positif atau negatif. Dalam contoh yang negatif, sering kita dengar seorang pencuri yang tertangkap berkata "Saya terpaksa mencuri karena ……". Atau dalam contoh yang positif, seorang siswa yang tadinya di semester awal lebih banyak bermalas-malasan, tiba-tiba langsung belajar dengan semangat tinggi, setelah nilai raportnya hancur di semester satu. Keadaan yang memaksanya untuk rajin, untuk mengejar naik kelas. Dalam dunia profesional, banyak diantara kita yang bekerja berdasarkan deadline. Saat kerja kita sudah mendekati hari H, biasanya kita akan bekerja lebih keras, mungkin dengan mengambil waktu lembur hingga larut malam. Ada baiknya bagi kita yang merasa dirinya kurang disiplin dalam melakukan sesuatu, mulai menerapkan system deadline, sehingga keinginan kita bisa mulai dikerjakan dan ada keteraturan di dalamnya. ADA `EMOTIONAL TOUCH' DI DALAMNYA Seseorang akan mulai bertindak jika ada sentuhan emosi dalam tindakan yang dia lakukan. Sebagai contoh, mengapa seorang suami mau malam-malam, di waktu hujan deras, bersusah payah mencarikan obat keluar rumah bagi istrinya yang sakit ? Padahal yang sakit bukan dia, dan dia punya pilihan untuk tetap tidur nyenyak di rumah ? Karena ada Cinta, ada sentuhan emosi yang membuat sang suami tadi mau melakukan apapun demi cintanya kepada sang istri. Emosi yang bisa menggerakkan seseorang bisa cinta, rasa takut, bangga, malu, dan sebagainya. Saat kita punya suatu keinginan dan ada sentuhan emosi di dalamnya, bisa dipastikan kita akan mau langsung melakukannya secara maksimal. Contoh lain, seorang anak mungkin akan belajar mati-matian untuk memperoleh nilai terbaik, agar memperoleh pujian dari orang tuanya, dan dia bisa bangga bisa meraih juara kelas. KOMITMEN Ini adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia pada umumnya. Karena komitmen membutuhkan `KEKUATAN EKSTRA' dari dalam hati kita untuk mulai melakukannya. Tapi sekali kita mempunyai komitmen untuk terus mengejar keinginan kita, maka dapat dipastikan bahwa seluruh tenaga, pikiran dan hati kita akan tercurah seluruhnya untuk mewujudkan keinginan tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan ke diri kita masing-masing, manakah diantara keempat hal tersebut yang paling nyaman untuk mulai kita lakukan agar kita bisa mulai bertindak ? Lakukan pilihan yang terbaik, dan mulai lakukan hari ini, untuk meraih keinginan kita. Sukses untuk anda !