Petani Berharap tak Terjadi Kelangkaan Pupuk

Salah satunya Suroso, petani di Desa Sonorejo Kecamatan Jakenan. Dia mengaku kesulitan mendapatkan pupuk tambahan bila jatah pupuk subsidi yang diterimanya tidak mencukupo untuk kebutuhan pada masa pemupukan. "Selain langka, biasanya harganya juga mahal," ujarnya belum lama ini.
Ditanya soal jatah pupuk bersubsidi yang telah dipesannya untuk menghadapi MT I, menurutnya bergantung pada modal yang dimiliki. Biasanya para petani keberatan jika diminta untuk menebus total kebutuhan pupuk selama masa produksi.
Hal itu membuat beberapa di antara mereka hanya memesan sebagian saja dari keseluruhan kebutuhan pupuknya. Namun biasanya para petani kesulitan mendapatkannya, bila membelinya pada saat puncak kebutuhan pupuk.
Berkaitan dengan masalah tersebut dia berharap ada upaya khusus dari pihak terkait untuk menjamin ketersediaan pupuk selama MT I. Hal yang sama juga dirasakan Jaswadi, petani lainnya. Dia meminta perhatian khusus dari pemerintah, terkait dengan ketersediaan pupuk selama masa produksi padi.
"Posisi kami (petani-Red) ini lemah. Kami juga tidak mau ambil resiko gagal panen hanya karena kebutuhan pupuk tidak dapat dipenuhi. Padahal petani sudah mengeluarkan banyak biaya untuk membeli benih dan perawatan selama masa produksi.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda