Hampir
dipastikan, jaringan dan kelompok terorisme yang dulu dibina oleh
aparat ketika era Orde Baru, satu persatu memilih pensiun, tertangkap,
dan atau tewas. Sehingga jaringan yang ada sekarang, merupakan bagian
dari pembangunan kesadaran yang semu, karena ada sanak saudaranya yang
menjadi korban dari perang terhadap terorisme yang telah dicanangkan
sembilan tahun lalu. Dengan kata
lain, motif yang mengikat bukan hanya alasan keagamaan, melainkan juga
kebencian terhadap tindak-tanduk aparat keamanan yang berlebihan.***
Penulis, staf pengajar Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad.
Opini PIkiran Rakyat 23 September 2010