Jalan Pati-Grobogan Retak dan Ambles
Padahal, kata Kepala Bidang (Kabid) Binamarga Dinas Pekerjaan Umum(DPU) Kabupaten Pati, sudarmanto ST, ruas jalan ersebut pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi anggaran untuk peningkatannya sepanjang 3000 hingga perbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Bahkan, sampai sekarang statusnya masih dalam masa pemeliharaan oleh pemenang tender. Akan tetapi, karena faktor cuaca yang cukup ekstrem menyebabkan ruas jalan lebar 4,5 meter itu mengalami retak dan ambles didua lokasi. Lokasi pertama disebelah utara SMPN2 Tambakromo, di Desa Maitan mengalami retak dan ambles disisi kanan (barat) jika dari arah Tambakromo sepanjang 25 meter lebih, dan jika dari arah Tambakromo sepanjang 25 meter lebih, dan terjadi penurunan dari permukaan badan jalan semula lebih dari satu meter. Untuk mengatasi masalah tersebut, karena tidak tersedianya anggaran pemeliharaan jalan terpaksa dilakukan pengurukan seadanya menggunakan padas dan batu putih. "Langkah darurat tersebut untuk menghindari agar retakan dan amblesnya bahu serta badan jalan tidak semakin parah," ujarnya. Banyak komplain Untuk menghindari agar pengguna jalan tidak salah saat melintas, terutama dimalam hari selain dipasang rambu pada dua arah, kata Sudarmanto, ruas jalan yang retak dan ambles itu juga ditanam pohon pisang. karena itu, kendaraan utamanya truk yang lewat pada malam hari hendaknya ekstra hati-hati setelah melihat rambu peringatan, baik dari arah Tambakromo maupun Wirosari (Grobogan) Masalahnya, retak dan amblesnya ruas jalan tersebut juga terjadi setelah pertigaan Maitan yangmenuju ke Kayen, Pati Sekitar 300 meter selatan pertigaan tersebut retak dan ambles yang panjangnya mencapai 50 meter lebih terjadi disisi kiri kalau dari arah Tambakromo. Upaya mengatasi masalah tersebut secara darurat juga sudah dilakukan, sehingga pengguna jalan yang melintas juga harus ekstra hati-hati. Sebab, untuk melakukan perbaikansecara permanen pihaknya juga menghadapi kendala soal anggaran yang memang sudah tidak tersedia. Apalagi, untuk Tahun Anggaran 2010 hanya dialokasikan anggaran pemeliharaan jalan Rp.4 Miliar. Akibatnya, pada akhir tahun seperti sekarang banyak warga yang komplain karena ruas jalan mengalami kerusakan parah, karena cuaca dan muatan truk pengangkut barang yang melebihi batas tonase maksimal. Sedangkan upaya melakukan perbaikan secara permanen, selain menunggu APBD Tahun 2011 juga secara teknis masih menunggu perkembangan. Maksudnya kalau retak dan ambles masih saja terjadi bila hujan deras, maka tidak ada alternatif lain bahu jalan harus diperkuat dulu dengan pemasangan bronjong. Untuk pemasangan bronjong pun harus dilakukan dengan sistem terasiring, baru kemudian menangani bagian badan jalan. "Hal tersebut bisa dipastikan, akan menelan biaya bukup besar," imbuh Sudarmanto.