Pedagang Makanan Disurvei
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Ir Joko Purwanto mengemukakan, kegiatan itu menjadi salah satu program yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, keamanan bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat tak lepas dari tanggung jawabnya. Dia mengemukakan, belakangan ini kerap mendapat informasi dan aduan dari masyarakat tentang kualitas makanan yang dijajakan di depan sekolah-sekolah. Warna makanan yang mencolok ataupun penggunaan bahan pengawet dan pemanis kimia yang berlebihan akan dipantau dengan pihak terkait secara berkala. ‘’Karena kantor kami baru ada tahun ini, kegiatan itu baru bisa dilakukan mulai tahun depan. Namun, saat ini kami sudah lakukan pemantauan dan pemetaan pedagang makanan itu,’ ujarnya, kemarin. Sasaran Utama Sasaran utama pedagang yang akan mendapatkan pembinaan soal kualitas makanan yang dijual adalah mereka yang mangkal di sekolah-sekolah kawasan perkotaan dan Kecamatan Tayu. Selebihnya, lanjut Joko, akan diagendakan menyusul setelah kegiatan tersebut jalan. ‘’Selama ini yang paling banyak memang pedagang di Pati kota dan Tayu. Mereka akan kami kumpulkan untuk diberikan pembinaan mengenai pelarangan penggunaan bahan kimia berlebihan yang berbahaya untuk konsumen,’’ ujarnya. Makanan yang jamak dijual di depan sekolah-sekolah selama ini sebagian besar berbentuk gorengan dari telur, sosis dan sejenisnya yang biasa disajikan dengan saus atau kecap. Selain itu, sejumlah gula-gula dengan pewarna mencolok juga banyak ditemui. Pihaknya tidak melarang mereka berjualan seperti itu. Namun, tetap memperhatikan kelayakan dan keamanan jika dikonsumsi. Selain polesan pewarna dan pemanis kimia yang berlebihan, penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang tanpa diganti, mencampurkan pengawet agar makanan terasa kenyal dan tahan lama akan menjadi pantauan utama pihaknya. ‘’Kalau sudah dibina tapi tetap dilakukan, nanti kami bersama instansi terkait akan memberikan sanksi kepada pedagang sesuai ketentuan,’’ tandasnya.