Normalisasi Kali Mudal Terkendala Alat Berat

Jadi, pengoperasian alat berat itu praktis tidak bisa maksimal. Padahal, pengerukan kali tersebut kendati menggunakan begu berjalan sangat lambat karena bagian dasar kali berupa padas cukup keras yang sudah membentuk bongkahan batu. Akibatnya, garukan begu hanya mampu mencapai kedalaman tak lebih dari 15 cm. Pada dasar kali yang tanahnya normal, paling tidak bisa sedalam 50 cm. Karena itu, pengerukan kali di bawah zona pembuangan TPA itu harus sedikit demi sedikit. "Agar pekerjaan itu pada akhir bulan ini tuntas maka begu harus ditambah,"ujar Totok. Alternatif Akan tetapi yang menjadi permasalahan, lanjut Totok,jumlah begu milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati sangat terbatas. Menurutnya, idealnya, begu yang dioperasikan di TPA harus tersedia secara khusus, tidak memanfaatkanbegu yang digunakan untuk menata alur kali. Namun biasanya pengadaan alat berat itu kalau masuk draf usulan anggaran tidak pernah mendapat respon maksimal. Padahal alat berat jenis begu yang ju,lahnya hanya enam unit itu hampir sepanjang tahun tak pernah berhenti beroperasi. Apalagi, jika desa-desa yang harus melakukan normalisasi kali juga mengajukan permohonan bantuan alat berat tersebut.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda