Bagaimana Cara Memaafkan

Langkah-langkah Untuk Memaafkan

1. Sadarilah bahwa rasa benci yang anda rasakan terhadap musuh tidak akan membahayakan dirinya sedikitpun. Kemungkinannya musuh anda telah melanjutkan hidup dan tidak lagi memikirkan anda. "Kebencian itu seperti meminum racun dan menunggunya untuk membunuh musuhmu." - Nelson Mandela.

2. Pahami bahwa pembalasan dendam terbaik terhadap musuh anda adalah hidup sukses dan bahagia. Ingin membalas orang yang mencoba menghancurkan anda? Tunjukkan pada dia dan tunjukkan pada diri anda dan dunia bahwa hambatan yang mereka buat tidak cukup kuat untuk menghentikan atau menghancurkan anda.

3. Sadarilah bahwa pembalasan terbaik kedua ialah mengubah kejahatan menjadi sesuatu yang baik. Pikirkan musuh anda sebagai seseorang yang telah membantu anda untuk tumbuh. Meskipun hal yang tidak menguntungkan terjadi pada kita, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mengambil kesempatan tersebut sebagai ujian yang akan menghancurkan atau sebaliknya menguatkan kita. Jika anda melalui sesuatu dan hal itu tidak menghancurkan anda, ambil hikmahnya dan jadilah orang yang lebih baik karena hal itu.

4. Buatlah daftar hal-hal baik yang muncul sebagai hasil dari pengalaman mengerikan ini. Anda mungkin pernah cukup lama terfokus pada hal negatif dari pengalaman ini. Lihatlah masalah itu dari sudut pandang yang benar-benar baru, lihatlah pada sisi positifnya. Hal pertama pada daftar anda mungkin saja sudah lama tertunda karena anda memfokuskan diri begitu lama pada hal negatif. Lihatlah jika anda dapat mengidentifikasi 10 hal positif dari pengalaman ini.

5. Belajar dari orang yang pernah membantu anda. Dalam mimpi buruk anda pikirkan kembali orang-orang yang membantu anda. Pikirkan tentang kebaikan dan ketidakegoisan mereka. Praktekan apa yang anda pelajari dari mereka.

6. Lihat pada gambaran yang lebih luas. Mungkin saja ini bukan tentang anda. Mungkin cobaan anda menyediakan kesempatan bagi orang lain untuk bangkit dan menyediakan bantuan dan dukungan bagi anda.

7. Sayangi diri anda sendiri. Jika anda telah merenungkan masalah ini untuk waktu yang lama, mengarahkannya ke jalan yang baru bisa memakan waktu juga. Ketika anda mencoba untuk membuat jalan keluar baru, anda akan melakukan kesalahan. Maafkan diri anda. Bersabarlah dengan diri anda sendiri. Rasa sakit emosional yang berlebihan memiliki efek mendalam pada tubuh. Berikan diri anda waktu untuk penyembuhan baik secara fisik maupun emosional. Makanlah dengan teratur dan cukup istirahat. Fokuskan pada keindahan alam di dunia. Ijinkan diri anda untuk merasakan emosi dan memprosesnya. Jangan memendam rasa sakit.

8. Memaafkan berarti melepaskan. Cara tercepat untuk membebaskan diri dari musuh dan semua kaitan negatif ialah memaafkan. Lepaskan ikatan dan bebaskan diri anda dari keburukan orang itu. Kebencian anda telah mengikat anda ke orang yang menyebabkan rasa sakit anda. Pemaafan anda memungkinkan anda mulai berjalan menjauh darinya dan dari rasa sakit itu. Pemaafan itu untuk anda dan bukan pihak lain. Membebaskan diri melalui pemaafan adalah seperti membebaskan diri dari rantai perbudakan atau dari penjara.

9. Pelajari bagaimana menyeimbangkan kepercayaan dengan kebijaksanaan. Memang sudah menjadi fakta bahwa tidak semua sesama manusia kita bisa dipercaya. Kenangan menyakitkan dapat berfungsi untuk melindungi kita dari masa depan yang menyakitkan.
  • Memaafkan bukanlah penerimaan perilaku yang salah. Jika anda harus terus berinteraksi dengan seseorang yang telah bersalah pada anda, yang telah menawarkan permintaan maaf yang tidak memuaskan hanya menindaklanjutinya dengan perilaku yang lebih buruk, tak ada yang mengharuskan anda untuk mempercayai orang semacam itu. Orang ini tidak akan pernah bisa dipercaya. Anda harus menjaga jarak. Sia-sia untuk menyiksa diri anda sendiri atas tindakan orang ini, sebaliknya anda tidak harus menjadi relawan korbanya. Akuilah dan terus berjalan.
  • Seorang pelaku yang menginginkan rekonsiliasi harus melakukan kewajibannya: menawarkan permintaan maaf yang tulus, berjanji untuk tidak mengulangi pelanggaran (atau yang serupa), menebus kesalahan, dan memberikannya waktu. Jika anda tidak melihat penyesalan, pahamilah bahwa bahwa memaafkan orang itu menguntungkan anda, bukan pelaku.
  • Kecuali mereka yang telah melukai kita sungguh-sungguh menyesal akan apa yang telah mereka lakukan, kita perlu kearifan untuk menghindari terulangnya rasa sakit itu. Ini mungkin memerlukan tindakan menghindari mereka yang tidak menyesal dari bahaya yang telah mereka timpakan kepada kita. Adalah bijaksana untuk menyeimbangkan pemaafan terhadap pengetahuan tertentu bahwa kejahatan itu ada, dan beberapa orang menikmati mencelakakan orang lain.
10. Berhentilah menceritakan "hal itu". Sudah berapa kali minggu ini anda menceritakan "kisah" tentang betapa buruknya anda terluka dan seberapa mengerikannya anda dipersalahkan? Berapa kali sehari anda berpikir tentang luka ini? Ini merupakan sesuatu yang membatasi anda untuk bergerak menjauhi luka ini. Sebaliknya, maafkanlah musuh anda karena itu adalah hal terbaik yang dapat anda lakukan bagi keluarga dan teman anda. Hal negatif itu menyebabkan depresi baik secara fisik, mental, spiritual dan emosional.

11. Ceritakan "masalah itu" dari perspektif pelaku. Bayangkan sebenarnya bahwa anda adalah pelaku (orang yang menyinggung anda) dan gunakan kata "saya" ketika mengatakan apa yang dikatakan orang itu. Anda kemungkinan besarnya tidak tahu secara pasti apa yang ia pikirkan ketika peristiwa ini berlangsung tapi pura-pura bahwa anda tahu, dan sampaikanlah cerita yang muncul di kepala anda. Duduklah dengan seorang teman, atau bahkan dengan orang yang anda coba maafkan, dan sampaikan cerita itu seolah-olah anda adalah orang itu. Hal ini penting untuk dilakukan secara lisan dan bukan hanya dalam pikiran anda. Sadarilah sebelumnya bahwa ini bukanlah sesuatu yang gampang, tapi hal ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Kesediaan anda untuk menceritakan kisah itu dari perspektif pelaku memerlukan usaha memaafkan. Juga sadari bahwa ini bukanlah kontradiksi terhadap bagian sebelumnya karena perspektif ini akan mengubah cerita anda.

12. Latih ulang pemikiran anda. Ketika musuh anda dengan tindakan jahatnya masuk ke dalam pikiran, kirimkan ia berkat. Katakan bahwa anda mengharapkannya baik-baik saja. Berharap yang terbaik baginya. Hal ini menetralkan asam kebencian yang merusak tempat di mana kebencian itu disimpan. Kejahatan yang kita inginkan menjadi hal lain, nampaknya memiliki efek pantulan. Hal yang sama berlaku jika kebaikan diharapkan untuk menjadi kebalikannya. Ketika anda membuat diri anda mampu membalikkan kebencian menjadi kebaikan, anda akan tahu bahwa anda berada dalam jalan menuju keutuhan. Pertama kali anda mencoba melakukannya, "berkatnya" mungkin terasa dibuat-buat, kosong, dan bahkan munafik tapi teruslah mencoba. Akhirnya, itu akan menjadi kebiasaan baru dan tidak lama kemudian, kemarahan dan rasa sakit yang telah membakar hati anda akan menguap seperti embun yang disinari matahari pagi. Teknik ini memaksa pikiran anda untuk mengatasi ketidaksesuaian kognitif antara membenci seseorang dan bertindak dengan belas kasih kepada dia. Karena tidak ada cara untuk mengambil kembali perilaku yang menyetujui kebencian anda, satu-satunya yang dapat dilakukan oleh pikiran anda ialah mengubah keyakinan anda tentang orang tersebut untuk mencocokkannya. Anda akan mulai berkata kepada diri sendiri, "Dia layak menerima berkat, dan memang butuh sangat banyak."

13. Jagalah perspektif. Meskipun tindakan "jahat" yang dilakukan "musuh" anda menyakiti diri anda dan lingkungan sekitar anda, yang lainnya tidak akan menyadarinya. Sahkan artinya dalam hidup anda, tapi jangan pernah kehilangan perspektif bahwa yang lain tidak terlibat dan tidak layak menerima akibat. Musuh anda adalah anak kesayangan seseorang, karyawan seseorang, atau orang tua dari seorang anak.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda