Pengertian Haji dan Umroh
Jenis-jenis Haji
Haji Ifrad, artinya menyendiri
Pelaksanaan
ibadah haji disebut ifrad jika sesorang melaksanakan ibadah haji dan
umroh dilaksanakan secara sendiri-sendiri, dengan mendahulukan ibadah
haji. Artinya, ketika calon jamaah haji mengenakan pakaian ihram di
miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah haji. Jika ibadah hajinya
sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk
melaksanakan ibadah umroh.
Haji Tamattu’, artinya bersenang-senang
Pelaksanaan
ibadah haji disebut Tamattu’ jika seseorang melaksanakan ibadah umroh
dan Haji di bulan haji yang sama dengan mendahulukan ibadah Umroh.
Artinya, ketika seseorang mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya
berniat melaksanakan ibadah Umroh. Jika ibadah Umrohnya sudah selesai,
maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah
Haji.
Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah Umroh dan Haji
didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu
pulang ke negeri asal.
Haji Qiran, artinya menggabungkan
Pelaksanaan ibadah Haji
disebut Qiran jika seseorang melaksanakan ibadah Haji dan Umroh
disatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji
dan umrah. Haji Qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak
miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai,
meskipun mungkin akan memakan waktu lama.
Rukun dan Wajib Haji
Rukun haji :
1. Ihram
2. Thawaf Ziyarah (disebut juga dengan Thawaf Ifadhah)
3. Sa’i
4. Wuquf di padang Arafah
Wajib Haji
1. Iharam dimulai dari miqat yang telah ditentukan
2. Wuquf di Arafah sampai matahari tenggelam
3. Mabit di Mina
4. Mabit di Muzdalifah hingga lewat setengah malam
5. Melempar jumrah
6. Mencukur rambut
7. Tawaf Wada’
Syarat-syarat Wajib Haji
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Mampu
Mewakilkan Seseorang Untuk Berhaji
Tidak
boleh bagi seseorang berhaji untuk orang lain kecuali setelah ia
berhaji untuk dirinya sendiri. Rasulullah bersabda: Berhajilah untuk
dirimu sendiri, kemudian engkau berhaji untuknya.
Haji Bagi Anak-anak yang belum Baligh
Tidaklah
wajib bagi anak-anak untuk berhaji kecuali ia telah baligh. Namun jika
ia telah berhaji maka hajinya sah sebagaimana yang telah diriwayatkan
Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah r berjumpa dengan seorang berkendaraan
dikawasan Ar-Rauha beliau bersabda: Siapakah kalian? Mereka menjawab:
Kami orang-orang muslim, mereka balik bertanya: Siapa anda? Beliau
menjawab: Saya Rasul Allah. Lalu ada seorang anak gadis yang masih kecil
bertanya: Apakh ini yang disebut haji? Beliau menjawab: Ya dan bagimu
pahala (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan An Nasa dishahihkan oleh At
Tirmidzi).
Rangkaian Ibadah Haji dan Umroh:
Rangkaian kegiatan ibadah Haji
1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
2.
Calon jamaah haji memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan
sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan
membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..
3.
Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke
padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah
melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang
Arafah hingga Maghrib datang.
4. Tanggal 9 Dzulhijjah malam,
jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan mengambil batu
untuk melontar jumroh secukupnya.
5. Tanggal 9 Dzulhijjah tengah
malam (setelah mabbit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk
melaksanakan ibadah melontar Jumroh
6. Tanggal 10 Dzulhijjah,
jamaah melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh
Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul
yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.
7. Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji (menyelesaikan Haji)
8.
Sedangkan jika mengambil nafar akhir jamaah tetap tinggal di Mina dan
dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).
9. Tanggal 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
10. Tanggal 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
11. Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing
Rangkaian Kegiatan Ibadah Umrah
1. Diawali dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2.
mengenakan pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan
selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup
aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3.
Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau
Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan
suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang
ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma
labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka
wal mulk laa syarika laka.
4. Sesampai Masjidil Haram menuju
ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran.3 putaran pertama jalan
cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar
aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju
hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika
mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa
menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu
akbar.
5. Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa
atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun
pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
6.
Selanjutnya Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil
mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min
sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang
Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan
mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa
lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu
wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x.
Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan
hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali
di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
7. Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
8. Ibadah Umroh selesai
Persiapan Ibadah Haji
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menunaikan ibadah Haji
1. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.
2.
Karena ibadah Haji adalah ibadah fisik, maka perlu mempersiapkan mental
untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang memerlukan stamina
tinggi, keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
3. Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarg yang ditinggalkan.
4.
Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta
kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
5. Melaksanakan janji yang pernah diucapkan.
6.
Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga yang akan
ditinggalkan.7. Memohon do’a restu kepada kedua orang tua (jika masih
hidup)
7. Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, dan mengikuti kegiatan manasik haji.
8. Mempersiapkan obat-obatan pribadi selama menjalankan ibadah haji.
9. Mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk keperluan selama perjalanan ibadah Haji:
Perlengkapan Pria
1. Kain Ihram dua stel
2. Baju sehari-hari secukupnya
3. Ikat pinggang
4. Keperluan mandi
Perlengkapan Wanita
1. Mukena minimal 2 buah
2. Pakaian ihram (rok putih dan mukena atas putih) 2 set
3. Pakaian sehari-hari secukupnya
4. Kaos kaki secukupnya
Perlengkapan untuk Pria dan Wanita
1. Pakaian penghangat
2. Selimut
3. Sandal jepit
4. Sepatu sandal atau sendal gunung
5. Obat-obatan pribadi
6. Gunting kecil utk Tahallul
7. Payung
8. Senter kecil (untuk penerangan saat mengambil batu di Musdalifah)
9. Kantong kecil untuk menyimpan batu kerikil persiapan melempar jumroh
10. Kantong sandal untuk tempat sandal saat di Masjid
11. Pelembab atau cream, gunakan untuk tangan dan kaki
12. Biaya untuk dam, kurban dsb.
Lokasi Utama Ibadah Haji dan Umroh
Makkah Al Mukaromah
Di kota Makkah Al-Mukaromah inilah terdapat Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat ibadah umat Islam sedunia. Dalam rangkaian perjalanan ibadah haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah haji.
Padang Arafah
Padang Arafah terdapat di sebelah timur Kota Makkah. Padang Arafah dikenal sebagai tempat pusatnya haji, sebagai tempat pelaksanaan ibadah wukuf yang merupakan rukun haji. Di Padang Arafah juga terdapat Jabal Rahmah tempat pertama kali pertemuan Nabi Adam dan Hawa. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
Kota Muzdalifah
Kota ini tidak jauh dari kota Mina dan Arafah Mota Muzdalifah merupakan tempat jamaah calon haji melakukan Mabit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar Jumroh di Kota Mina.
Kota Mina
Kota Mina merupakan tempat berdirinya tugu (jumrah), yaitu tempat pelaksanaan melontarkan batu ke tugu (jumrah) sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Disana terdapat tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha.