Terkikis, Talut Sungai Bapoh Runtuh
Sudjono, Kepala Urusan Pemerintah Desa Margorejo memastikan, talut yang runtuh itu lebih kurang sepanjang 30 meter di sisi utara sungai itu. Saat peristiwa tersebut terjadi, debit air di sisi utara sungai itu masih normal. Diperkirakan, talut itu ambrol sebagai dampak dari pengikisan aliran air sungai secara terus-menerus. Akibatnya tanah didasar talut tidak mampu menahan bangunan itu.
"Padahal bangunan talut itu masih bagus karena baru sekitar dua tahun lalu bangunan tersebut diselesaikan, "katanya.
Terkait dengan runtuhnya talut itu, dia meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati untuk segera memperbaiki bangunan tersebut. "Sesaat setelah peristiwa itu terjadi, pemerintah desa mulai mendapat banyak desakan dari warga untuk segera meminta bantuan kepada pihak terkait untuk memperbaiki bangunan talut yang runtuh tersebut," imbuh dia.
Menurut Sudjono, pihak terkait harus segera memperbaiki tanggul karena dikhawatirkan kondisi tersebut akan semakin parah jika turun hujan atau ada air kiriman dari atas. Sebab, selama ini warga sekitar sudah dua kali dilanda banjir karena luapan Sungai Bapoh.
"Padahal bangunan talut itu masih bagus karena baru sekitar dua tahun lalu bangunan tersebut diselesaikan, "katanya.
Terkait dengan runtuhnya talut itu, dia meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati untuk segera memperbaiki bangunan tersebut. "Sesaat setelah peristiwa itu terjadi, pemerintah desa mulai mendapat banyak desakan dari warga untuk segera meminta bantuan kepada pihak terkait untuk memperbaiki bangunan talut yang runtuh tersebut," imbuh dia.
Menurut Sudjono, pihak terkait harus segera memperbaiki tanggul karena dikhawatirkan kondisi tersebut akan semakin parah jika turun hujan atau ada air kiriman dari atas. Sebab, selama ini warga sekitar sudah dua kali dilanda banjir karena luapan Sungai Bapoh.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda