Sisi Baik dan Buruk Google

Kini, dengan adanya Google, segalanya semudah dan sedekat satu klik mouse. Ketika kita membutuhkan suatu informasi, hal pertama yang dilakukan adalah membuka Google dan menemukan dalam sekejap. Bahkan kata googling sudah identik dengan pencarian informasi. Orang juga cenderung mengabaikan kemampuan memori otak, karena tidak ada ketakutan kelupaan. Ketika suatu ketika informasi itu dibutuhkan, tinggal buka Google lagi dan segalanya masih tersedia. Kemampuan ingatan berubah; bukan lagi mengingat apa informasinya, melainkan mengingat di (situs) mana informasi itu ditemukan sebelumnya. Konsekuensinya, ada ketergantungan dengan Google. Ada baiknya, namun tentu saja ada buruknya. Konsekuensi positif keberadaan Google, bahwa Google menjadi pengecek fakta yang baik, karena kemampuan memori manusia yang terbatas. Salah satu bagian memori manusia juga berkembang, yaitu memori yang mengingat di mana suatu informasi didapatkan. Informasi yang mudah diakses juga bukan berarti melemahkan kemampuan memori otak. Informasi itu justru bisa menguatkan kemampuan memori tersebut dan menjadi motivasi yang ampuh untuk inovasi ingatan. Dampak buruknya, semua fitur di Google itu bisa menggantikan kebutuhan manusia untuk mengingat detail; dan tanpa teknologi ini, manusia akan menenemui jalan buntu dalam mencari informasi, karena kondisi memori yang hanya mengingat hal-hal global. Kebiasaan baru itu juga akan mempengaruhi kemampuan memahami konsep-konsep mendalam. Selain itu, jangan anggap bahwa semua informasi yang didapat di internet semuanya benar; ketergantungan macam itu juga bisa menggiring orang kepada pemahaman yang salah akan suatu hal. Maka itu, seyogianya teknologi digunakan pada porsinya; jangan sampai justru ketergantungan hidup-mati Anda pada Google membuat Anda “tersesat”. Seperti pepatah menyatakan, mati di lumbung padi. (ScienceMag.org)

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda