Persaingan dalam PPDB Akan Dikaji

Masalahnya, ada sekelompok orang tua murid yang bersikeras melarang siapa pun masuk kecuali yang sudah datang ke sekolah itu sejak awal. Tujuannya agar nilai terendah putra-putrinya yang disyaratkan bisa diterima di sekolah itu tidak tergeser oleh nilai pendaftar yang baru datang, yang diperkirakan jumlah nilainya lebih tinggi.
Dengan demikian, jika jika sekedar bersitegang diantara mereka, masih dinilai wajar. Namun yang dikhawatirkan jika kejadian tersebut sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tindakan kekerasan masing-masing tak bisa mengendalikan emosi.
Di sisi lain, Bambang menghimbau para orang tua yang nilai putra-putrinya tidak memenuhi syarat untuk diterima di sekolah itu seharusnya tidak memaksa untuk mendaftar di sekolah tersebut. "Jika terlanjur, paling lambat hari kedua setelah dipantau seharusnya dicabut utuk didaftarkan ke sekolah lain yang memang standar nilai terendah memenuhi syarat," ujarnya.
Dihadirkan
Karena itu, lanjutnya, cara-cara yang dilakukan kelompok orang tua yang beramai-ramai menutup pintu gerbang sekolah itu benar-benar sangat disayangkan. Hal itu sama saja memaksakan kehendak dan menggangu hak orang lain dan hal tersebut tidak seharusnya terjadi.
Karea itu dalam upaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut pada tahun mendatang masalah itu perlu dikaji dengan seksama.
Berkait dengan hal itu, semua elemen masyarakat diharuskan terlibat baik orang tua murid, Dewan Pendidikan, LSM maupun unsur lain. Hal itu untuk mencari pemecahan terbaik dalam PPDB tahun yang akan datang. "Padahal daya tampung SMP baik negeri maupun swasta sudah cukup tapi unsur gengsi orang tua murid menjadi salah satu faktor berjubelnya pendaftar di sekolah favorit."
Dalam kesempatan terpisah, anggota Komisaris Maju Mapan, Ariadi Tri Budiono menyampaikan, salah satu cara menghindari masalah serupa yaki pagi-pagi sekali menempatkan satu orang di lingkungan sekolah untuk memantau perkembangan posisi nilai terendah yang diterima sekolah itu. Di sisi lain, satu orang lagi ditempatkan di luar pagar sekolah sehingga kalau pintu gerbang ditutup dan terpaksa harus mencabut pendaftaran di sekolah itu masih bisa dilakukan.
"Dengan demikian, masih ada kesempatan mendaftar ke sekolah lain dengan cara yang sama, meskipun dengan cara lompat pagar."

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda