Kunjungi Pati, BNPB Akui Alihkan Hujan ke Laut Melalui Rekayasa Cuaca

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau langsung kondisi banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Pati diantaranya ialah di Dukuh Biteng Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, Selasa (19/3).

Kehadiran BNPB tersebut disambut oleh Pj Bupati Pati, Kapolresta Pati, Dandim 0718/Pati, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati serta sejumlah OPD terkait lainnya.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setiawan langsung mengecek tempat pengungsian warga yang terdampak banjir.

Ia pun mengatakan bahwa penanganan banjir yang dilakukan meliputi jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Fajar Setiawan menyebut, kegiatan ini merupakan rangkaian agenda dari pusat pasca mendapat informasi bahwa terdapat 9 kabupaten / kota di Jawa Tengah yang terdampak banjir akibat curah hujan ekstrem sehingga menimbulkan rumah warga terendam, dan beberapa ruas jalan pun tidak bisa dilewati.

"Kami di sini memastikan dampak yang terjadi dan dihadapi masyarakat. Sebab yang namanya mengungsi pasti membutuhkan kebutuhan dasar. Kita pastikan, kebutuhan saat ini sudah bagus. Makanan tercukupi dengan dimotori Pj Bupati Pati, Dandim, Kapolresta dan semuanya termasuk kerja sama dengan stakeholder terkait," jelasnya.

Ia pun ingin memastikan bantuan logistik warga terdampak benar - benar tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran, tentunya dengan melibatkan lintas sektoral.

 

Disinggung terkait penanganan jangka menengah, BNPB mengaku telah memfasilitasi adanya rekayasa cuaca menggunakan pesawat atau biasa disebut modifikasi cuaca. Modifikasi cuaca ini bukan untuk menghentikan hujan melainkan untuk mengalihkan.

"Saat terjadi pembentukan muncul awan pekat menuju ke dataran sini Kabupaten Pati misalnya, kita tunggu di laut. Sehingga ketika awan sudah terbentuk, lalu ditabur garam, serta merta hujan akan turun ke laut, tidak ke darat. Harapannya tidak memperparah kondisi banjir yang sudah melanda", paparnya.

Pihaknya mengklaim bahwa cara ini telah berlangsung sejak Sabtu pekan lalu hingga pada Rabu besok (20/3). Penanganan tersebut dinilai paling efektif dan terukur. Jadi tidak menggunakan pasang hujan melainkan teknologi.

Selanjutnya, menurut Fajar Setiawan,
untuk penanganan jangka panjang banjir yang setiap tahun terjadi, dilakukan dengan mapping resiko bencana dari kawasan hulu sampai hilir wilayah.

"Langkah jangka panjang harus ada strategi khusus. Sudah kita sampaikan tadi kepada para warga bahwa bencana tidak bisa kita tolak. Tapi dampak harus lebih turun dan berkurang," terangnya.

Sebelumnya, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro didampingi Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Senin (18/3),telah mengikuti rapat koordinasi kesiapan dan penanganan bencana di wilayah Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu pihaknya juga menerima bantuan anggaran penanganan bencana.

“Kita mendapatkan bantuan penanganan bencana Rp 250 juta ditambah dengan perlengkapan-perlengkapan kaitannya dengan evakuasi para warga yang terdampak banjir”, ungkap Henggar.

Dalam kunjungannya Pj Bupati pun menyempatkan untuk menyampaikan terima kasih kepada Tim Kesehatan Puskesmas Gabus 2. "Terima kasih juga kepada temen-temen yang saat ini tanpa istirahat melakukan pengecekan kesehatan ke kampung-kampung yang dilanda banjir", terangnya.

Henggar kemudian juga menyampaikan bahwa pihaknya pagi ini juga menerima bantuan CSR dari Bank Jateng yang nantinya akan diteruskan kepada Kepala Desa Banjarsari. "Mudah-mudahan dapat bermanfaat. Terima kasih kepada Bu Kepala Cabang Bank Jateng Pati", pungkasnya.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda