10 Fakta Mengenai Tsunami
3. Sekitar 80 persen dari seluruh tsunami terjadi di Samudera Pasifik.
4. Teori gempa bumi bawah laut yang berada dibalik tsunami pertama kali
dikemukakan oleh sejarawan Yunani kuno Thucydides, pada tahun 426 SM,
dalam bukunya “History of the Peloponnesian War.”
5. Letusan gunung berapi, tanah longsor besar, dampak meteorit dan
ledakan nuklir bawah laut juga dapat menyebabkan tsunami, seperti juga
siklon tropis atau kondisi cuaca lainnya. Sebuah tsunami yang
disebabkan badai dikenal sebagai 'meteotsunami'seperti peristiwa
hancurnya Burma pada 2008.
6. Terlepas dari ukuran gelombang besar ketika mereka menyentuh tanah,
amplitudo (tinggi gelombang) dari tsunami sedikitnya tiga meter di laut
terbuka, sedangkan panjang gelombang (jarak antara dua puncak)
sepanjang 120 mil. Pada titik ini Tsunami akan mencapai kecepatan lebih
dari 500 mph.
7. Ketika tsunami mencapai air dangkal, gelombang mengecil dan
menjadikan panjang gelombang pendek, namun amplitudonya menjadi lebih
tinggi. Gelombang kemudian melambat, walaupun demikian ia masih
memiliki kecepatan sekitar 50 mph.
8. Menduga tsunami sudah dekat sangatlah mustahil. Dalam beberapa
kasus, peringatan alam dapat terlihat pada saat air di sepanjang pantai
tiba-tiba surut, dalam sebuah fenomena yang disebut drawback. Ini
terjadi ketika sebuah palung tsunami mencapai tanah sebelum gelombang
memuncak.
9. Seorang gadis Inggris berusia 10 tahun, Tilly Smith pernah
menyelamatkan hampir seratus jiwa dengan pengetahuannya saat menjelang
tsunami Samudera Hindia pada 2004.
10. Dia telah belajar tentang drawback dalam pelajaran geografi dan
memperingatkan keluarganya kemudian berantai kepada orang lain. Ia
berkesempatan pidato di PBB dan memiliki sebuah asteroid yang dinamai
20002 Tillysmith.
Sumber :
www.inilah.com