Lima Tahun , Pintu Air Guyangan Rusak

Hal itu dibenarkan oleh Kasbullah (53), perangkat Desa Purworejo, Pasalnya, alur Kali Simo harus menampung buangan airdari kali kecil di sekitarnya, mulai dari Kali Bapoh, Kali Kersulo, dan Kali Masong yang semua bersumber dari Lereng Muria.

Kondisi rusak pintu air tersebut, tiap berlangsung pertemuan pengurus P3A selalu diagendakan pengusulannya ke pihak yang berkompeten untuk bisa diperbaiki.
"Akan tetapi sampai sekarang, belum mendapat tanggapan kendati setiap terjadi genangan air di areal persawahan tersebut juga tampak jelas dari Jalan Raya Pati- Juwana, "ujarnya.

PSDA

Apalagi, lanjutnya genangan air paling parah selain di areal persawahan Desa Widorokandang juga Desa Purworejo sehingga areal persawahan di Dukuh Guyangan pun tak jauh berbeda. Lain halnya jika pintu air itu berfungsi dengan baik, hal tersebut akan bisa dihindari.

Sebab, genangan air dari areal persawahan tersebut bisa masuk ke Kali Simo. Dari kali itu setelah pintu airnya dibuka, air akan mengalir masuk ke Kali Juwanan yang akhirnya terbuang ke laut sehingga bisa mengurangi genangan di areal persawahan lima desa.

Benar, selain membuang air dari pintu air guyangan, juga bisa melalui hilir kali tersebut baru ke Kali Juwana. Tepatnya, Di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana. Namun ada kendala mendasar, yaitu alur Kali Simo mulai dari Desa Sinoman ke timur arah Juwana saat ini menyempit.

Penyebabnya, selain bangunan yang berdiri tepat di pinggir kali juga lebaru alur kali sudah banyak berkurang dikuasai warga. "Akibatnya, aliran air ke hilir praktis sangat lambat jika terjadi limpasan saat musim hujan," ucap Kasbullah.

Ditanya terkait hal tersebut, seorang petugas di Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, H. Samadi, ST. mengemukakan, kewenangan urusan kali di wilyahnya sebenarnya ada PSDA.

"Mengingat hal itu menyangkut kepentingan warga Kabupaten Pati, untuk perbaikan pintu air yang rusak akan kami masukkan dalam usulan rencana anggaran 2011," ujarnya.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda