Henggar : PKK Salah Satu Garda Terdepan Percepatan Penurunan Stunting
Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (6/11), Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dan Faisa Henggar selaku Pj Ketua TP PKK Kabupaten Pati menghadiri Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Turut hadir pula dalam acara tersebut, Penjabat Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nana Sudjana dan Shinta Nana Sudjana selaku Pj Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Plh. Kepala BKKBN Jateng, Asisten Pemerintahan Setda Provinsi, beberapa Kepala OPD Pemprov Jateng, Forkopimda Kabupaten Pati, Ketua TP PKK Seluruh Jawa Tengah, para Camat se-Kabupaten Pati, Kades, serta Ketua TP PKK Desa.
Dalam pidatonya, Pj Bupati Pati menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun ini di Kabupaten Pati. Tak lupa ia pun menyampaikan penghargaan kepada PKK sebagai salah satu garda terdepan dalam mewujudkan keluarga bangga kencana serta dalam percepatan penurunan stunting.
"Hal ini mengingat pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana merupakan sebuah kondisi ideal yang hendak kita wujudkan bersama", terangnya.
Harapannya, imbuh Henggar, keberhasilan program ini akan mampu membentuk keluarga-keluarga tangguh yang mampu mencetak generasi unggul serta berdaya saing tinggi di masa depan.
Lebih lanjut, Pj Bupati juga mengatakan bahwa kesatuan gerak dibutuhkan dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting nasional hingga di bawah 14% di tahun 2024 nanti.
"Di kabupaten Pati berdasar SSGI, angka stunting di Pati 23% dari populasi balita yang ada, namun berdasar Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) hanya 5% dari 69 ribu balita yang terindikasi", ungkapnya.
Di akhir sambutannya Pj Bupati Pati juga menyampaikan bahwa berbagai kegiatan aktif dilakukan seperti intervensi spesifik dan sensitif pada keluarga rawan stunting serta kegiatan lainnya, semisal Program Bapak Asuh Stunting, FGD Aksi Konvergensi dan Implementasi Stunting, Pencanangan Gerakan Cegah Stunting, pelaksanaan Rembuk Stunting, Konsolidasi Pedampingan dalam rangka Pemetaan Analisis Situasi Program Manajemen Data Stunting dan Audit Stunting dengan mengoptimalisasi peran Kader Pembangunan Manusia.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan bapak asuh anak stunting, penyerahan dana CSR Bank Jateng, penyerahan bantuan antropometri, serta bantuan yang lain.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan bahwa pencanangan kesatuan gerak PKK bangga kencana kesehatan dilaksanakan di seluruh Indonesia.
"Di Jateng sendiri, itu terkait dengan masalah keluarga berencana dan penurunan Stunting. Di tahun 2021, posisi kami ada di 20,9% dan di tahun 2022 ada di posisi 20,8%, jadi turun 0,1%. Akan tetapi, untuk 2023 karena pengumumannya ini setiap satu tahun satu kali, di tahun 2023 dengan upaya langkah-langkah sampai tingkat dasar diupayakan dapat segera menurun", ujarnya
Target di tahun 2024, sesuai dengan target dari pemerintah pusat adalah 14%.
"Makanya, tadi arahan kami adalah bagaimana untuk lebih optimal, dalam pelaksanaan penanganan stunting. Jadi, betul-betul dibutuhkan pemberdayaan Posyandu di masing-masing kabupaten. Kemudian juga terkait bagaimana mengedukasi penundaan pernikahan dini, serta edukasi terhadap yang hamil, supaya setelah kehamilan, mereka juga melaksanakan Keluarga Berencana (KB)", tuturnya
Ia juga mengungkapkan bahwa tadi juga ada dana bantuan dari pusat, dan posisinya saat ini masih di sekitar 74%, artinya masih ada 30-26% untuk dimanfaatkan ke penanganan stunting.
“Insya Allah di tahun 2023 ini kami upayakan angka stunting turun di Jawa Tengah. Upaya yang kami lakukan yakni dengan langkah-langkah sampai ke tingkat dasar", pungkasnya. (fn /AP)