Nama Bupati Dicatut dalam Penerimaan Bidan PTT

Akan tetapi, oknum yang disebut terakhir dan dikenal bernama Habibah itu kebanyakan mencatut nama istri Bupati, Ny. Retno Moerindah Tasiman. Hal itu baru diketahui pejabat yang bersangkutan bila ada yang langsung menanyakan masalah itu kepada Bupati maupun istri.
Kali ini, korban permintaan uang itu justru masih ada hubungan keluarga dengan Bupati. Orang itu adalah Sugiman, warga Desa Kedukeras, Kecamatan Juwana, karena putrinya, Murniastuti, diterima sebagai bidan PTT, yang Jumat (18/6) lalu telah menerima SK.
Akan tetapi, jauh sebelumnya Sugiman pernah dimintai uang oleh onum itu Rp 10 juta. Dengan begitu, ketika SK bidan PTT tersebut telah keluar, petang harinya okmun itu langsung menelpon untuk meminta kekurangannya karena sudah ditunggu Bupati.
Akibatnya, rumah Sugiman pun digadaikan untuk memenuhi permintaan tersebut. Selain itu masih ada korban lagi, yaitu Dulkamdi, salah seorang karyawan PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Juwana.
Okum Pejabat
Karena putrnya juga diterima sebagai bidan PTT, Dulkamdi pun dimintai oleh Sunaryo, kekurangan pembayaran Rp 25 juta. Alasannya juga tak jauh berbeda, uangnya sudah ditunggu oleh Bupati sehingga harus segera dipenuhi.
Salah seorang keluarga Sugiman, Ningsih, membenarkan adanya kejadian itu. Sebenarnya untuk membayar penempatan bidan PTT itu tidak masalah, asal tarifnya tidak terlalu tinggi mengingat dia jugan masih keluarga Bupati.
Karena itu, ketika mencoba keringanan langsung kepada istri Bupati, Ny Retno Moerindah Tasiman justru balik bertanya. sebab, dia merasa tidak pernah mengetahui urusan penerimaan bidan tersebut, sehingga semua itu hanya mencatut nama dirinya dan suaminya.
Bupati Tasiman SH dalam kesempatan terpisah menegaskan, namanya sudah berulang-ulang dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi. Inforamsi sudah banyak diterima karena di balik itu memang ada pejabat di lingkungan Setda yang disebut-sebut terlibat. "Akan lebih baik jika ada masyarakat yang merasa dirugikan melapor kepada polisi," ujarnya.
Dihubungi terkait dengan masalah tersebut di kediamannya Desa Sinoman, Kecamatan Pati, Sunaryo tidak berada di tempat. Menurut istrinya, Siswati, suaminya sedang berobat ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu, tapi ponselnya tidak bisa dihubungi kalau tidak kenal nomor ataupu orangnya.
Dihubungi lewat ponselnya, Habibah yang selama ini diduga terlibat dalam urusan itu mengatakan, kalau mereka menyatakan seperti itu dan bisa membuktikan, silahkan lapor polisi. "Maaf, kami saat ini sedang sakit," kata dia seraya memutus sambungan ponselnya.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda