GUNUNGAPI DAN AKTIVITASNYA
Gunung api terletak pada zone rekahan dari lempeng bumi, sehingga panjang dari suatu gunung api sangat bervariasi, dari beberapa kilometer sampai ratusan kilometer bahkan ada pula yang mencapai ribuan kilometer. Agar magma dapat mencapai permukaan dari mantel, maka rekahan harus memiliki bagian yang terbuka cukup lebar. Tipe rekahan ini hanya akan terjadi bila dihasilkan oleh luasan daripada tekanan regangan. Kasus tersebut akan terjadi pada saat lempeng tektonik terangkat oleh tekanan magma yang sangat besar atau pada saat dua buah lempeng tektonik terpisah dan terbentuk celah yang terbuka (divergen) yang secara lambat melebar. Kejadian–kejadian itu terjadi juga pada kondisi sebaliknya, dimana dua buah lempeng tektonik saling bertabrakan (subduksi). Sebuah lempeng menghujam di bawah lempeng lain, sehingga sebagai konsekuensinya lempeng akan makin melengkung dan sangat mudah untuk terbuka, yang memungkinkan magma untuk berinjeksi keluar dan mencapai permukaan. Beberapa gunungapi tidak terletak di pinggir suatu lempeng tektonik, tetapi dapat jauh di tengah lempengan. Tipe ini dinamakan intra–plate–volcanism (hot spot). Aktifitas vulkanis gunungapi merupakan salah satu bentuk bencana alam kebumian yang menyertai kehidupan manusia. Contoh aktivitas vulkanis yang menimbulkan bencana seperti erupsi material vulkanik, leleran lahar, semburan awan panas, semburan gas beracun, dan lain-lain. Telah banyak sekali catatan mengenai bencana alam gunungapi ini disertai dengan dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap manusia baik untuk segi materi dan imateri. Upaya untuk mereduksi dampak negatif yang mungkin timbul dari bencana dilakukan dengan cara monitoring aktivitas vulkanis gunungapi, dan selanjutnya dilakukan upaya mitigasi. KELOMPOK KEILMUAN GEODESI