Produksi Beras Di Kabupaten Pati Selama Setahun Terakhir, Meningkat 4,5 %
Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, Kamis (25/3) menerima laporan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Pati yang disampaikan oleh
Dalam acara yang dihadiri oleh Bupati dan para pejabat struktural tingkat Provinsi dan Kabupaten se-Eks Karesidenan Pati itu, Kartina Sukawati juga melaporkan tentang turunnya rumah tangga miskin di Kabupaten Pati.
Pada tahun 2009 lalu, penerima raskin sebanyak 127.354 rumah tangga sasaran (RTS), sementara pada tahun 2010 penerima raskin menurun, menjadi 123.944 rumah tangga.
Sementara untuk mengatasi masalah banjir rutin di sepanjang bantaran Kali Juwana, pada tahun 2010 dialokasikan dana untuk normalisasi sebesar Rp 230 Milyar dari APBN, serta Rp 900 juta dari APBD untuk sosialisasi dan pembebasan lahan.
“Kami juga meminta Gubernur untuk mendesak pemerintah pusat terkait dengan penuntasan pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati yang dananya berasal dari APBN. Karena realisasi JLS baru terealisasi sepanjang 4,22 km dari total panjang 7,5 km, padahal target penanganan kelanjutan JLS direncanakan akan selesai pada tahun 2011”, jelas Wakil Bupati Pati.
Untuk menunjang gerakan penanaman sejuta pohon (reboisasi lahan tidur), Pemerintah Kabupaten Pati telah mengalokasikan dana DAK kehutanan sebesar Rp 1, 292 M di tahun 2010 yang akan digunakan untuk rehabilitasi hutan, penanaman bibit tanaman kehutanan seluas 300 Ha dan pengadaan sarana dan prasarana penunjang. “Selain itu juga akan ada program penghijauan dari Jepang dengan pilot project-nya di kecamatan Tlogowungu”, tutur Kartina Sukawati.
Dalam upaya peningkatan promosi dan kerjasama investasi, Wakil Bupati memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta dukungan Gubernur terkait dengan perkembangan batik di Kabupaten Pati. ”Sampai saat ini Kabupaten Pati telah mematenkan 11 motif Batik Bakaran.”, ungkap Kartina.(*)
Dalam acara yang dihadiri oleh Bupati dan para pejabat struktural tingkat Provinsi dan Kabupaten se-Eks Karesidenan Pati itu, Kartina Sukawati juga melaporkan tentang turunnya rumah tangga miskin di Kabupaten Pati.
Pada tahun 2009 lalu, penerima raskin sebanyak 127.354 rumah tangga sasaran (RTS), sementara pada tahun 2010 penerima raskin menurun, menjadi 123.944 rumah tangga.
Sementara untuk mengatasi masalah banjir rutin di sepanjang bantaran Kali Juwana, pada tahun 2010 dialokasikan dana untuk normalisasi sebesar Rp 230 Milyar dari APBN, serta Rp 900 juta dari APBD untuk sosialisasi dan pembebasan lahan.
“Kami juga meminta Gubernur untuk mendesak pemerintah pusat terkait dengan penuntasan pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati yang dananya berasal dari APBN. Karena realisasi JLS baru terealisasi sepanjang 4,22 km dari total panjang 7,5 km, padahal target penanganan kelanjutan JLS direncanakan akan selesai pada tahun 2011”, jelas Wakil Bupati Pati.
Untuk menunjang gerakan penanaman sejuta pohon (reboisasi lahan tidur), Pemerintah Kabupaten Pati telah mengalokasikan dana DAK kehutanan sebesar Rp 1, 292 M di tahun 2010 yang akan digunakan untuk rehabilitasi hutan, penanaman bibit tanaman kehutanan seluas 300 Ha dan pengadaan sarana dan prasarana penunjang. “Selain itu juga akan ada program penghijauan dari Jepang dengan pilot project-nya di kecamatan Tlogowungu”, tutur Kartina Sukawati.
Dalam upaya peningkatan promosi dan kerjasama investasi, Wakil Bupati memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta dukungan Gubernur terkait dengan perkembangan batik di Kabupaten Pati. ”Sampai saat ini Kabupaten Pati telah mematenkan 11 motif Batik Bakaran.”, ungkap Kartina.(*)
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda