Pemuda, Harapan tanpa Teladan
Simaklah keprihatinan ini: tawuran, nakoba, tindak kriminal, aksi-aksi kekerasan, dan kehidupan seks bebas. Andai energi luar biasa anak-anak muda tercurahkan untuk kegiatan yang berkonteks kebangsaan, kita yakin bakal mampu menggerakkan sebuah laju perubahan. Kelompok ini selalu menjadi garda terdepan dalam setiap pergerakan dan revolusi, termasuk diawal reformasi. Pengakuan akan peran vital itu, misalnya kita catat dari ucapan Bung Karno, "beri aku 1000 orang tua, akan kucabut Semeru dari akarnya, dan beri aku seorang pemuda maka akan kuguncang dunia". Saat ini tak sedikit anak muda yang terbelenggu oleh pragmatisme politik dan kekuasaan. cara-cara instan ditempuh. Kondisi demikian jelas memudarkan harapan transfer cercah masa depan yang lebih menjanjikan. Skandal Nazarudin dan Gayus Tambunan misalnya, mempurukkan citra dan menguatkan anggapan masyarakat mengenai realitas orientasi politik dan mental angkatan muda. diranah elite kekuasaan, kehebohan perilaku politik angkatan matang seperti "diperkuat" oleh gaya politisi mudanya, yang suka atau tidak suka tentu menurunkan derajat kepercayaan masyarakat. Perilaku politisi muda saat ini, bagaimanapun tidak terlepas dari kultur generasi tua sebagai senior mestinya memberikan teladan, panutan sikap yang bertanggung jawab untuk menarik para penerusnya agar tumbuh dan berkembang menjadi generasi berkarakter? ditransformasikan nilai-nilai spriritualitas; kecintaan kepada tuhan, madniri, tanggung jawab, kejujuran, hormat, santun, percaya diri, pekerja keras, berjiwa kepemimpinan yang berkeadilan, rendah hati, toleran, cinta kedamiaan dan kesatuan. Mereka dibimbing untuk membangun integritas. Pemuda menjadi tumpuan harapan perbaikan dan pembangunan sebuah negeri. bangsa yang kuat ditandai dengan generasi muda yang kuat. Saatnya mengubah mindset angkatan muda kita agar berjiwa antikorupsi, tidak terjebak materialisme dan hedonisme. perlu dibangun idealisme : dunia bukan ukuran kehormatan; jabatan adalah amanah, sehingga kekuasaan bukan lahan mencari kenikmatan pragmatis. Ukuran kebahagiaan bukan saat bisa mendapatkan semua yang kita inginkan, melainkan ketika bisa berbagi dengan orang-orang disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan. Kita mengajak "generasi Cyber" itu cinta bangsa, membangun masa depan lewat prestasi-prestasi nyata. Prestasi diolimpiade sains, reiset, inovasi, olahraga, dan seni merupakan bukti potensi anak-anak muda. Kita percaya mereka bisa mengemban amanah untuk membela kepentingan rakyat, menyejahterakan, melindungi, dan memperjuangkan keadilan. jangan biarkan ketamakan sekelompok orang yang menggarong uang negara, dan sewenang-wenang terhadap golongan yang lemah. Percayalah, ditengah tantangan global sekarang ini, kaum muda kita akan memberikan yang terbaik.