Lambiran Masih untuk Kandang Ayam

Masalah beroperasinya alat berat, lanjutnya warga berkehendak langsung masuk ke alur kali. Padahal kalau masuk alur kali penuh risiko, karena alat berat pasti terjebak endapan lumpur yang cukup dalam," ujarnya. Meluap Apalagi kata Nanang, pengalaman itu sudah beberapa kali dialami oeperator alat berat. Akibatnya, jika eksavator sudah terperosok dalam endapan lumpur bukan pekerjaan maksimal yang dihasilkan, melainkan banyak waktu terbuang. Sebab untuk menarik kembali eksavator dari endapan lumpur, membutuhkan waktu tidak cukup satu jam, karena satu-satunya jalan harus ditarik dengan sesama alat berat lainnya. Jika warga dipinggir kali mau memahami itu, tentunya masalah tarik ulur kepentingan bisa dihindari. Sedangkan resiko lain, bila sering turun hujan pada siang hari kadang-kadang arus air kali yang berhulu di Lereng Muria tersebut sering meluap. Apalagi jika hujan deras terjadi dikawasan itu, maka meluapnya air tak bisa dihindari. Dengan demikian, jika tiba-tiba eksavator yang sedang dioperasikan terendam luapan air, tentu akan mengalami kerusakan. "Artinya kami tetap harus melaksankan pekerjaan itu, bukan dengan turun ke kali, tapi bisa dilakukan dari atas tanah lambiran. Kendala yang muncul, menurut dia penyikapan warga yang tidak mau tahu tentang permasalahan itu, sehingga tarik ulur itu tak bisa dihindari. "Alangkah lebih baik jika kedepan, batas alur kali atau tanah lambiran dipasang patok pembatas yang jelas."

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda