Hati
Hati, kita sudah tahu, adalah pusat dari perasaan kita. Kita merasa, menyadari, mengalami, dengan menggunakan hati. Tapi kalau bicara mengenai perasaan, sesungguhnya hati adalah pusat dari perasaan yang termasuk pada golongan emosi tinggi : rasa indah, tenang, damai, nyaman, bahagia. Sehingga hati adalah kunci dari hubungan sosial dengan sesama dan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, karena rasa yang sejati tercermin dari kualitas hubungan tersebut. Dengan mengenali hati, kita bisa memberdayakannya, memanfaatkan untuk perbaikan segala aspek kehidupan kita: kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Selama ini kita terbiasa menggunakan otak untuk hampir semua aktivitas, menyelesaikan persoalan, berhubungan antar manusia, menghadapi tantangan dan merespon situasi / kondisi sekitar kita. Inilah yang menjadi sumber stress, ketidakbahagiaan, ketidakpuasan, kekuatiran, kejengkelan, dan hal-hal negatif lainnya, yang berujung pada pencarian kebahagiaan serta kepuasan yang semu dan sesaat. Inilah ciri-ciri saat kita hanya menggunakan otak. Dengan mengutamakan hati daripada otak, hal-hal negatif di atas akan berganti dengan perasaan khas hati yang indah, tenang, damai, nyaman dan bahagia. Untuk bisa memanfaatkan hati, kita perlu belajar dan berlatih untuk menggunakannya, persis sama seperti kita belajar untuk menggunakan kaki kita untuk merangkak, berdiri, berjalan, berlari, tangan untuk menyentuh, meraba, menggenggam, memegang, menjumput. Kita perlu mengasahnya seperti halnya kita mengasah otak kita, mulai dari TK , SD , SMA, sampai pendidikan lanjutan, dengan mempelajari macam2 ilmu pengetahuan. Jika biasanya kita menyehatkan tubuh dengan olah raga, mencerdaskan otak dengan olah pikir, kita bisa memperkuat hati kita dengan olah rasa. Hati dan otak adalah 2 piranti kehidupan yang kita peroleh, dimana hati adalah piranti utama untuk kehidupan yang utuh dan berarti. Menggunakan dan memanfaatkan hati adalah suatu keterampilan, yang dapat kita lakukan kapanpun, dimanapun, untuk macam2 aktivitas kita sehari-hari.