Kaki TKI Diamputasi
''Empat pekerja panik semua, termasuk saya. Setelah itu, kami lompat dari kapal dan bergelantungan dengan ban, tetapi di samping kapal ada besi, terkena ombak dan mengenai kaki,'' ujar TKI yang pernah bekerja di Malaysia selama lima tahun ini.
Dia mengaku, dua kali terkena besi. Usai kejadian, dia ditolong kapten kapal, kemudian dibawa ke rumah sakit di Papua Nugini. Namun rumah sakit tidak sanggup menangani luka yang dideritanya, kemudian dilarikan ke Jayapura.
Sekali lagi, rumah sakit tidak mampu mengobati dan langsung diterbangkan ke Surabaya untuk dirawat di RS Dr Sutomo. ''Begitu tiba, kaki diamputasi mengingat banyak cairan yang berada di kaki sebelah kanan,'' ungkapnya.
Satu minggu dirawat, lukanya tak sembuh dan dipindahkan ke RS Husada Utama, Surabaya. Di rumah sakit ini, kakinya diamputasi untuk kedua kalinya. Biaya pengobatan di RS ini Rp 137,451 juta, yang baru dibayar Rp 98 juta oleh keluarganya, sehingga masih utang Rp 39,451 juta. ''Janjinya perusahaan akan menangung biaya pengobatan sampai selesai, tetapi tidak kunjung dilakukan,'' tandasnya. (ris/joe)
Dia mengaku, dua kali terkena besi. Usai kejadian, dia ditolong kapten kapal, kemudian dibawa ke rumah sakit di Papua Nugini. Namun rumah sakit tidak sanggup menangani luka yang dideritanya, kemudian dilarikan ke Jayapura.
Sekali lagi, rumah sakit tidak mampu mengobati dan langsung diterbangkan ke Surabaya untuk dirawat di RS Dr Sutomo. ''Begitu tiba, kaki diamputasi mengingat banyak cairan yang berada di kaki sebelah kanan,'' ungkapnya.
Satu minggu dirawat, lukanya tak sembuh dan dipindahkan ke RS Husada Utama, Surabaya. Di rumah sakit ini, kakinya diamputasi untuk kedua kalinya. Biaya pengobatan di RS ini Rp 137,451 juta, yang baru dibayar Rp 98 juta oleh keluarganya, sehingga masih utang Rp 39,451 juta. ''Janjinya perusahaan akan menangung biaya pengobatan sampai selesai, tetapi tidak kunjung dilakukan,'' tandasnya. (ris/joe)
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda