1 Desember, Hari AIDS se dunia

  1. Dari ibu ke bayi. Ibu yang memiliki HIV akan menularkan virus ini kepada bayi yang dikandungnya.
  2. Dari air susu ibu. Jangan sembarangan membiarkan orang menyusui anak Anda karena dari air susu bisa tertular virus HIV.
  3. Dari transfusi darah. Bila ada kerabat Anda yang harus transfusi darah karena suatu penyakit atau kecelakaan, pastikan darah itu bebas dari HIV. Orang yang mau mendonorkan darahnya harus lolos dari tes ini. Jangan menerima donor dari sembarang orang.
  4. Dari cairan vagina dan cairan sperma. Cairan vagina dan cairan sperma yang mengandung virus HIV akan menularkan secara langsung dan masuk ke dalam pembuluh darah.
  5. Penggunaan jarum suntik bersama-sama. Bila Anda harus disuntik, untuk alasan apapun, pastikan jarum suntik tersebut hanya sekali pakai. Bila tidak, lebih baik jangan mau disuntik. Hal yang sama juga berlaku untuk jarum akunpuntur dan sejenisnya.

Hal yang terburuk dari AIDS adalah stigma yang diberikan kepada para penderita AIDS. Banyak dari mereka yang mengalami pengucilan di masyarakat. Bahkan, diberhentikan dari pekerjaan mereka dan dikeluarkan dari sekolah.

Hari AIDS sedunia terus diperingati karena hidup mereka yang menjadi korban AIDS amat menyedihkan. Mengapa penderita AIDS diberi stigma yang sedemikian parah?

Selain rasa takut tertular penyakit mematikan yang belum ada obatnya ini, banyak di masyarakat yang masih menganggap AIDS adalah penyakit kutukan Tuhan. Mereka yang terkena penyakit ini dianggap orang-orang kotor dan berdosa. Padahal, tidak demikian.

Banyak bayi dan anak tidak berdosa yang lahir ke dunia tertular virus ini. Banyak istri saliha menjadi korban suaminya yang melakukan perselingkuhan atau sebaliknya. Bahkan, mereka yang tidak sengaja tertular virus ini dari jarum suntik dan transfusi darah.

Salah satu wilayah terburuk AIDS di Indonesia adalah kawasan Jayapura, Papua. Di sana, di gerbang kota, terpampang papan pengumuman; Daerah wajib kondom. Mengapa? Karena presentase pengidap AIDS di sana amat tinggi dan tidak terkontrol. Penyebab terbanyaknya adalah dari hubungan seksual yang tidak aman serta tidak tersosialisasinya penggunaan kondom dan pencegahan AIDS.

Selain itu, yang harus diwaspadai sekarang ini, di Indonesia telah terjadi double epidemi. Yaitu, pecandu narkoba yang juga menjadi penderita AIDS atau HIV. Keadaan tidak sadar saat mengonsumsi narkoba menyebabkan perilaku seks yang tidak aman. Penggunaan jarum suntik dalam konsumsi salah satu jenis narkoba juga menjadi media penularan AIDS yang amat berbahaya.

Oleh karena itu, penderita AIDS sekarang mudah ditemui di bangsal-bangsal rehabilitasi narkoba. Kebanyakan keluarga yang takut pada penyakit ini dan tidak mau keluarganya dikucilkan, menempatkan mereka di sana. Tinggal pihak dokter dan rumah sakit yang kemudian kerepotan.

Namun, pemerintah telah mendistribusikan obat murah untuk penderita AIDS, berupa ARV atau anti retroviral, yang berfungsi mencegah pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh.

Adanya masa jendela (window period) selama 5-10 tahun dari HIV berkembang menjadi AIDS, membuat tanda-tanda penyakit ini tidak banyak terlihat. Oleh karena itu, Anda yang memiliki kemungkinan tertular penyakit ini sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mendapatkan pengobatan segera dan mencegah orang lain dari ketularan.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda