BILA HUJAN,JALAN LENGKONG TAK BISA DILEWATI
Jika sudah demikian, lanjut Sukawan, yang menjadi sasaran hujatan warga adalah pihaknya. Apalagi jika pekerja pengangkut garam dari ladang menuju gudang yang menggunakan sepeda onthel, jelas mengalami kesulitan.
Selain peningkatan fasilitas jalan desa itu, pihaknya juga menerima paket dari alokasi dana yang sama.."Yakni pengurukan Kali Padak dan Kali Paeman serta dua jembatan. Tapi hasil pekerjaan rekanan pemenang tender asal Jawa Timur itu amburadul," ujarnya.
Balai Besar
Disisi lain, ujar dia, meskipun alokasi untuk keperluan proyek itu dari stimulus fiskal, tapi pihak desa masih harus mengeluarkan dana untuk partisipasi sebesar Rp. 14 juta. Terlepas dari masalah tersebut, pengerukan kali kecil untuk menampung air asin dari laut itu sangat bermanfaat bagi para petani garam.
Namun sangant disayangkan, jalan desa yang menuju pusat produksi garam itu kondisinya justru seperti itu setelah diperbaiki dengan proyek yang berasal dari Balai Besar PSDA Pemali-Juwana.
Selain Lengkong, desa di Kecamatan Batangan yang mendapat alokasi proyek tersebut adalah Desa Raci, Ketitang Wetan, Bumimulyo, Jembangan, Mangunlegi, dan Pecangaan."Untuk dua desa yang disebut terakhir, masing-masing sebuah jembatan."
Dalam kesempatan terpisah, Kades Bumimulyo, Suwar mengatakan, dalam mengajukan usulan ada dua kali yang seharusnya dikeruk, Yakni, Kali Tengah sepanjang 3000 meter dan Kali Jagadan sepanjang 4,6 kilometer.
Hanya saja, Kali Tengah sama sekali tidak tersentuh, sedangkan Kali Jagadan meski sudah dikeruk, hasil pekerjaan rekanan juga amburadul."Dijalan produksi dari tambak garam dan bandeng itu, dari panjang 1,7 kilometer hanya dikeruk sekitar 300 meter."
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati Endang Subekti, S.P. mengatakan, awalnya dia minta kepada pihak desa untuk mengajukan usulan pengurukan kali dan sarana jalan produksi. Namun dalam pelaksanaannya, karena dana untuk pekerjaan tersebut tidak mencukupi, pekerjaan itu menyesuaikan sehingga tidak semua yang diusulkan desa bisa dipenuhi.
"Soal kualitas hasil pekerjaan memang kurang, tapi kami berulang kali minta perhatian, hasilnya tetap seperti ini."
Selain peningkatan fasilitas jalan desa itu, pihaknya juga menerima paket dari alokasi dana yang sama.."Yakni pengurukan Kali Padak dan Kali Paeman serta dua jembatan. Tapi hasil pekerjaan rekanan pemenang tender asal Jawa Timur itu amburadul," ujarnya.
Balai Besar
Disisi lain, ujar dia, meskipun alokasi untuk keperluan proyek itu dari stimulus fiskal, tapi pihak desa masih harus mengeluarkan dana untuk partisipasi sebesar Rp. 14 juta. Terlepas dari masalah tersebut, pengerukan kali kecil untuk menampung air asin dari laut itu sangat bermanfaat bagi para petani garam.
Namun sangant disayangkan, jalan desa yang menuju pusat produksi garam itu kondisinya justru seperti itu setelah diperbaiki dengan proyek yang berasal dari Balai Besar PSDA Pemali-Juwana.
Selain Lengkong, desa di Kecamatan Batangan yang mendapat alokasi proyek tersebut adalah Desa Raci, Ketitang Wetan, Bumimulyo, Jembangan, Mangunlegi, dan Pecangaan."Untuk dua desa yang disebut terakhir, masing-masing sebuah jembatan."
Dalam kesempatan terpisah, Kades Bumimulyo, Suwar mengatakan, dalam mengajukan usulan ada dua kali yang seharusnya dikeruk, Yakni, Kali Tengah sepanjang 3000 meter dan Kali Jagadan sepanjang 4,6 kilometer.
Hanya saja, Kali Tengah sama sekali tidak tersentuh, sedangkan Kali Jagadan meski sudah dikeruk, hasil pekerjaan rekanan juga amburadul."Dijalan produksi dari tambak garam dan bandeng itu, dari panjang 1,7 kilometer hanya dikeruk sekitar 300 meter."
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati Endang Subekti, S.P. mengatakan, awalnya dia minta kepada pihak desa untuk mengajukan usulan pengurukan kali dan sarana jalan produksi. Namun dalam pelaksanaannya, karena dana untuk pekerjaan tersebut tidak mencukupi, pekerjaan itu menyesuaikan sehingga tidak semua yang diusulkan desa bisa dipenuhi.
"Soal kualitas hasil pekerjaan memang kurang, tapi kami berulang kali minta perhatian, hasilnya tetap seperti ini."
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda