Pemkab Gandeng Suasta, Rehabilitasi Hutan Rakyat Dan Hutan Mangrove Kurangi Global Warming

Langkah tersebut untuk mengurangi pemanasan dunia atau global warming.

Salah satunya dengan penghijauan hutan rakyat dan rehabilitasi hutan mangrove atau bakau.Memperbaiki hutan baik yang ada di daratan maupun di pantai, butuh kerjasama semua pihak. Seperti upaya perbaikan penghijauan dan perbaikan hutan, perlu adanya sinergi antara pemerintah dan pihak suasta.

Salah satunya yang kali ini dilakukan di wilayah Kabupaten Pati.Pemkab Pati bersama sebuah lembaga yang bergerak di bidang lingkungan hidup dari Jepang melalui PT. Misaja Mitra Waturoyo Pati, kini tengah mengupayakan perbaikan hutan rakyat dan hutan bakau.

Menurut Kepala Dishutbun Kabupaten Pati Ir. Mulyono, untuk saat ini lembaga asal Jepang, Environmental Measurement Service (EMS) telah menggelontorkan bantuan kepada Pemkab Pati, dengan tujuan memperbaiki lingkungan yang rusak, terutama hutan rakyat dan hutan bakau didaerah pantai. Tapi dalam pelaksanaannya dilapangan dikerjakan oleh kelompok tani.

Seperti kelompok tani Wana Lestari Gunungsari Tlogowungu, Kelompok Tani Mugi Lestari Desa Tluwuk Kecamatan Wedarijaksa, dan Kelompok Tani Mino Makmur Desa Puncel Kecamatan Dukuhseti. “Adapun bantuan itu dalam bentuk clutivation atau green pots sebanyak 10ribu unit, fish breeding grand 40 buah, dan non woven cloth 3 buah.”, kata Kepala Dishutbun Kabupaten Pati.

Selain itu, tutur Ir Mulyono lembaga EMS asal Jepang juga memberikan bantuan bibit pohon untuk ditanam. Diantaranya bibit sengon 5ribu batang, bibit mindi 5ribu batang, dan bibit bakau atau api-api sebanyak 10ribu batang. “Bantuan itu kalau dirupiahkan jumlahnya mencapai lebih dari Rp. 1,5 Milyar.”, kata Ir Mulyono.

Barang bantuan yang sempat ditahan di bea cukai beberapa hari itu, saat ini masih disimpan di gudang PT Misaja Mitra Waturoyo Margoyoso. Dan setelah penyerahan dari PT. Misaja Mitra kepada Pemkab Pati, bantuan itu akan diserahkan kepada kelompok tani penerima.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda