Diet Karbohidrat Rendah Lebih Menyenangkan
Saya tertarik membaca studi yang dipresentasikan kemarin di Pertemuan Tahunan Himpunan Endokrin di Washington, D.C. Studi mempelajari efek mengenyangkan atas dua makanan dari komposisi makronutrien yang berbeda. Satu makanan menyajikan 55, 27, dan 18 persen kalori berturut-turut dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Makanan lain menyajikan 43, 39, dan 18 persen. Dengan kata lain, salah satu makanan menyajikan lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak lemak dibanding lainnya. Makanan tidak dirancang untuk menurunkan berat badan dan masing-masing makanan diujikan dalam waktu satu bulan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dilaporkan merasa lebih kenyang dalam waktu lama setelah makan.
Salah satu penulis dari studi ini, Dr. Paula Chandler-Laney, secara berkala melaporkan bahwa efek ini mungkin berkaitan dengan pengendalian gula darah. Mungkin juga berkaitan dengan lemak yang lebih tinggi pada makanan karbohidrat yang lebih rendah.
Dr. Chandler-Laney juga menyampaikan bahwa pengurangan asupan karbohidrat yang cukup mungkin membuat individu tidak terlalu rentan terhadap kenaikan berat badan karena efek makanan semacam itu memberikan perasaan kenyang dan keseluruhan asupan makanan. Dan dia benar.
Namun hal lain yang ingin disampaikan di sini adalah lebih sedikit karbohidrat dan lebih sedikit insulin di dalam tubuh kemungkinan memiliki arti lebih sedikit akumulasi lemak dalam tubuh untuk alasan biokimia yang telah diteliti di artikel sebelumnya. (Dr. John Briffa/ The Epoch Times/ feb)
Referensi:
1. Roberts SB. High-glycemic index foods, hunger, and obesity: is there a connection? Nutrition Review 2000 58:163-169
Makanan lain menyajikan 43, 39, dan 18 persen. Dengan kata lain, salah satu makanan menyajikan lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak lemak dibanding lainnya. Makanan tidak dirancang untuk menurunkan berat badan dan masing-masing makanan diujikan dalam waktu satu bulan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dilaporkan merasa lebih kenyang dalam waktu lama setelah makan.
Salah satu penulis dari studi ini, Dr. Paula Chandler-Laney, secara berkala melaporkan bahwa efek ini mungkin berkaitan dengan pengendalian gula darah. Mungkin juga berkaitan dengan lemak yang lebih tinggi pada makanan karbohidrat yang lebih rendah.
Dr. Chandler-Laney juga menyampaikan bahwa pengurangan asupan karbohidrat yang cukup mungkin membuat individu tidak terlalu rentan terhadap kenaikan berat badan karena efek makanan semacam itu memberikan perasaan kenyang dan keseluruhan asupan makanan. Dan dia benar.
Namun hal lain yang ingin disampaikan di sini adalah lebih sedikit karbohidrat dan lebih sedikit insulin di dalam tubuh kemungkinan memiliki arti lebih sedikit akumulasi lemak dalam tubuh untuk alasan biokimia yang telah diteliti di artikel sebelumnya. (Dr. John Briffa/ The Epoch Times/ feb)
Referensi:
1. Roberts SB. High-glycemic index foods, hunger, and obesity: is there a connection? Nutrition Review 2000 58:163-169
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda