Bijaksana Menyikapi Berita
Seseorang akan bisa mengambil keputusan atau kebijakan dengan tepat dan akurat ketika dia melihat permasalahan dari semua sisi. Nha, apa jadinya jika informasi yang diterimanya baru setengah sisi atau malah kurang lalu ia gunakan itu untuk mengambil keputusan. Saya yakin hasilnya tidak akan bagus dan baik. Pasti ada pihak-pihak yang dirugikan dalam pengambilan keputusan tersebut.
Memang harus ada kerja sama antara pemberi informasi dan penerima informasi. Sebagai penyampai informasi, pengelola media komunikasi hendaknya bisa menyajikan berita yang berimbang. Agar masyarakat yang menerima informasi bisa menerima dengan lebih jelas duduk permasalahannya. Tapi sepertinya melihat kondisi di Indonesia, hal ini sangat sulit dilakukan.
Media komunikasi sekarang ini tidak hanya sebagai lembaga masyarakat yang membantu masyarakat mendapatkan berita tetapi justru lebih sebagai lembaga bisnis yang tujuannya mendapatkan keuntungan yang sebanayk-banyaknya dari informasi yang dia sampaikan. Maka bukan sesuatu yang aneh jika pengelola media informasi hanya menyajikan berita-berita yang diminati oleh penyedia iklan sebagai sumber pemasukan.
Maka kita sering mendengar istilah rating yang menunjukkan tingkat ketertarikan masyarakat terhadap program acara yang disajikan. Dengan rating tinggi maka penyedia iklan juga akn mengantri agar produknya diiklankan pada saat acara tersebut. Akhirnya yang terjadi adalah berita atau informasi yang disajikan tidak berpihak pada masyarakat luas tetapi lebih kepada penyedia iklan.
Untuk itu, akan lebih mudah membentengi diri kita sendiri terhadap gelombang informasi yang begitu dahsyatnya. Jangan sampai kita dengan mudah terpancing oleh isu-isu yang diberitakan oleh media komunikasi yang kebenarannya masih diragukan. Perlu kiranya proses “tabayyun” terhadap informasi tersebut. Mengklarifikasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan berita dari sudut pandang yang lengkap.
Betapa banyak masalah yang ditimbulkan hanya karena kita mengambil keputusan berdasarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, belum lengkap isiya, dan diragukan penyampainya. Sangat disayangkan jika hal itu terjadi. Apalagi dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia, sangat rentan terhadap masalah.
Yuk, kita bersikap lebih bijaksana jika ada berita yang datang kepada kita….