Ditemukan situs Purbakala di Persawahan Dukuh Miyono
Lokasi penemuan benda-benda bernilai sejarah tersebut, ujar Ahmadi, berada di areal persawahan sekitar 50 meter dari Makam Kuno Ki Gede Darmoyono yang oleh warga disebut sebagai Ki Gede Miyono. Adapun areal pesawahan itu seluruhnya 900 meter persegi.
Karena temuan tersebut baru dilaporkan ke pihaknya, banyak batu merah berukuran besar sudah dimanfaatkan untuk menata makam kuno serta keperluan lainnya termasuk untuk menata saluran sekitar makam.
Akan tetapi, dari bekas lokasi temuan awal, kini masih terdapat tumpukan batu merah berukuran besar. Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya meminta bantuan warga agar menggali sekitarnya. Ternyata benar, masih banyak tumpukan susunan batu merah.
Mengingat hal tersebut, pihaknya segera mengirim pemberitahuan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. "Kami juga sudah menghubungi Balai Penelitian Sejarah Jawa di Prambanan," ujar dia.
Rumah Warga
Kendati demikian, ujar Ahmad bersama Sri Untari secara formal akan segera dilayangkan surat ke instansi tersebut. Harapannya agar pihak berkompeten itu segera turun untuk meneliti dan menggali lokasi situs dimaksud.
Jika ada bagian batu merah banyak yang sudah dimanfaatkan warga, hal itu semata-mata karena ketidaktahuannya tentang temuan bernilai sejarah tersebut. Namun setelah mereka diberitahu mereka justru menyatakan kesediaannya untuk menjaga dan mengamankan lokasi tersebut.
Jika melihat benda-benda yang ditemukan sekarang, menurut versi juru Makam Ki Gede Miyono, Nur Rochmad, dan para sesepuh dukuh setempat, benda-benda itu adalah peninggalan pada zaman Hindu. Akan tetapi untuk memastikannya, memang harus menunggu hasil penelitian para ahlinya dari Prambanan.
Upaya yang dilakukan pihak-pihaknya adalah mendata benda kuno apa saja yang telah ditemukan warga, selain tumpukan batu merah yang diperkirakan banyak berada dalam timbunan tanah di areal persawahan di kawasan makam kuno itu. "Hal tersebut diperkuat dengan temuan batu arca serta alas sebuah bangunan, lengkap dengan potongan tiangnya."
Salah seorang warga Kayen, Katun (52) yang beberapa kali mendatangi lokasi tersebut menginformasikan bahwa arca saat ini disimpan di rumah salah seorang warga. "Warga tersebut dahulu adalah karyawan Dinas Pendidikan Kecamatan Kayen yang sekarang sudah pensiun,imbuhnya.
Karena temuan tersebut baru dilaporkan ke pihaknya, banyak batu merah berukuran besar sudah dimanfaatkan untuk menata makam kuno serta keperluan lainnya termasuk untuk menata saluran sekitar makam.
Akan tetapi, dari bekas lokasi temuan awal, kini masih terdapat tumpukan batu merah berukuran besar. Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya meminta bantuan warga agar menggali sekitarnya. Ternyata benar, masih banyak tumpukan susunan batu merah.
Mengingat hal tersebut, pihaknya segera mengirim pemberitahuan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. "Kami juga sudah menghubungi Balai Penelitian Sejarah Jawa di Prambanan," ujar dia.
Rumah Warga
Kendati demikian, ujar Ahmad bersama Sri Untari secara formal akan segera dilayangkan surat ke instansi tersebut. Harapannya agar pihak berkompeten itu segera turun untuk meneliti dan menggali lokasi situs dimaksud.
Jika ada bagian batu merah banyak yang sudah dimanfaatkan warga, hal itu semata-mata karena ketidaktahuannya tentang temuan bernilai sejarah tersebut. Namun setelah mereka diberitahu mereka justru menyatakan kesediaannya untuk menjaga dan mengamankan lokasi tersebut.
Jika melihat benda-benda yang ditemukan sekarang, menurut versi juru Makam Ki Gede Miyono, Nur Rochmad, dan para sesepuh dukuh setempat, benda-benda itu adalah peninggalan pada zaman Hindu. Akan tetapi untuk memastikannya, memang harus menunggu hasil penelitian para ahlinya dari Prambanan.
Upaya yang dilakukan pihak-pihaknya adalah mendata benda kuno apa saja yang telah ditemukan warga, selain tumpukan batu merah yang diperkirakan banyak berada dalam timbunan tanah di areal persawahan di kawasan makam kuno itu. "Hal tersebut diperkuat dengan temuan batu arca serta alas sebuah bangunan, lengkap dengan potongan tiangnya."
Salah seorang warga Kayen, Katun (52) yang beberapa kali mendatangi lokasi tersebut menginformasikan bahwa arca saat ini disimpan di rumah salah seorang warga. "Warga tersebut dahulu adalah karyawan Dinas Pendidikan Kecamatan Kayen yang sekarang sudah pensiun,imbuhnya.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda