Think : ?Out of The Box?
TARGET :
Merebut senjata lawan tanpa harus mengorbankan pasukan yang memang sudah
berjumlah minim.
STRATEGI :
Membuat orang-orangan dari jerami yang didandani mirip pasukan kerajaan dengan
maksud untuk mengecoh lawan. Pada malam hari, orang-orangan tersebut diturunkan
dari benteng dengan menggunakan tali, seolah-olah tampak seperti pasukan
kerajaan sungguhan yang turun dari benteng dan siap menyerang.
Apa yang terjadi ? Strategi ini berhasil, pasukan pemberontak langsung memanah
secara membabi buta “pasukan boneka” tersebut. Setelah beberapa saat, Jenderal
Chao akhirnya sadar bahwa mereka telah menghabiskan banyak anak panah untuk
menghabisi orang orangan saja. Setelah suasana mereda, Jenderal Xuan
menjalankan strategi kedua. Sekarang ia memerintahkan pasukan asli yang
dibungkus jerami untuk menuruni benteng, mengendap-endap untuk menyerang
pasukan Jenderal Chao. Jenderal Chao yang tidak ingin ditipu untuk kedua
kalinya, membiarkan gerakan pasukan Jenderal Xuan tersebut. “Saya tidak akan
meladeni lagi tipuan seperti itu!”, demikian pikirnya. Akhirnya sudah bisa
ditebak. Pasukan Jenderal Xuan berhasil memukul mundur pasukan pemberontak yang
tidak menyadari bahwa pasukan yang turun dari benteng itu benar-benar pasukan
yang asli.
Cerita diatas memang bukan cerita tentang pengalaman berjualan, tetapi cerita
diatas memiliki makna bahwa kita harus bisa untuk berpikir di luar dari
kebiasaan. Dan cerita itu memiliki pesan moral tentang pentingnya berpikir “out
of the box”.
Berpikir ”out of the box” tidak selalu harus ”njelimet” atau kelihatan ”rumit
dan canggih” tetapi sesuatu yang mungkin simple dan sederhana tapi diluar dari
kebiasaan. Dalam kehidupan sehari-haripun kita melihat bahwa hasil karya
seperti bagaimana munculnya kartu kredit, mesin ATM, internet, air mineral dan
lain sebagainya adalah hasil dari cara pikir ”out of the box”.
Saat ATM belum ada, apakah orang-orang di jaman itu sempat berpikir bahwa untuk
menarik uang tidak perlu datang ke bank dan hanya tinggal menekan tombol-tombol
di suatu mesin? Di saat internet belum ada, orang-orang di jaman itu hanya
mengetahui informasi dari koran dan majalah, berbelanja di pasar, atau berkirim
surat melalui
pos dan telegram. Kehadiran orang-orang yang berpikir “out of the box” mampu
mewujudkan semuanya itu.
Sekarang pertanyaannya, apakah kita bisa? Ingat pepatah dimana ada kemauan di
situ ada jalan. Asalkan ada kemauan untuk meningkatkan diri, cara kita
berjualan, tingkatkan pengetahuan, mengasah diri terus menerus, dan
tidak malu sepanjang apa yang kita lakukan itu halal, maka kita pasti bisa!
Mulai sekarang, ayo kita bersama-sama melatih diri, pikirkan hal-hal yang belum
banyak dilakukan orang lain. Walaupun itu hal yang kecil dan sederhana, jika
hal itu bisa menjadikan suatu pekerjaan menjadi efektif dan efisien, pasti akan
berguna dan anda akan berhasil. Semua tergantung pada kita, budayakan berpikir
”out of the box”