Ditunda, Rencana Pembangunan Mushala Di Makam Ki Gede Miyono
Pohon Jati
Subono menyebutkan, keunikan makam kuno Ki Gede Miyono, ada dua nisan yang terbuat dari kayu jati dan tumbuh menjadi pohon jati besar yang umurnya juga cukup tua.
Akan tetapi, untuk meyakinkan dua pohon jati besar tersebut merupakan makam kuno, warga pun memasang nisan. Dengan bukti penemuan situs purbakala di areal kawasan makam seluas 900 meter , bila kebenaran sejarah bisa dibuktikan bahwa itu peninggalan zaman Hindu, maka hal tersebut akan menambah perbendaharan khazanah budaya di desanya. Dengan demikian , di Kayen memang terdapat peninggalan sejarah yang menjadi aset budaya Kabupaten Pati.
Selama ini masyarakat tidak asing lagi dengan wisata budaya Syekh Jangkung yang dikenal pula sebagai Saridin. Disamping itu, terdapat pula sebuah pohon asam besar yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai asem kemis, yang tumbuh dari biji asem yang digunakan campuran bumbu sayur asem oleh istri Saridin, yaitu Sarini, yang juga disebut Mboke Momok.
Terkait dengan makam kuno Ki Gede Miyono, kalau menurut cerita tutur dari masyarakat, hidup pada masa peralihan zaman akhir pemerintahan Kerajaan Majapahit ke Demak Bintoro. Sebab, pada waktu itu disebut-sebut hidup pula Sunan Muria. Karena itu, dibandingkan dengan masa hidup tokoh Saridin, adalah beda satu generasi, " Lebih tua Eyang Darmoyono atau Ki Gede Miyono, imbuhnya.
Akan tetapi, untuk meyakinkan dua pohon jati besar tersebut merupakan makam kuno, warga pun memasang nisan. Dengan bukti penemuan situs purbakala di areal kawasan makam seluas 900 meter , bila kebenaran sejarah bisa dibuktikan bahwa itu peninggalan zaman Hindu, maka hal tersebut akan menambah perbendaharan khazanah budaya di desanya. Dengan demikian , di Kayen memang terdapat peninggalan sejarah yang menjadi aset budaya Kabupaten Pati.
Selama ini masyarakat tidak asing lagi dengan wisata budaya Syekh Jangkung yang dikenal pula sebagai Saridin. Disamping itu, terdapat pula sebuah pohon asam besar yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai asem kemis, yang tumbuh dari biji asem yang digunakan campuran bumbu sayur asem oleh istri Saridin, yaitu Sarini, yang juga disebut Mboke Momok.
Terkait dengan makam kuno Ki Gede Miyono, kalau menurut cerita tutur dari masyarakat, hidup pada masa peralihan zaman akhir pemerintahan Kerajaan Majapahit ke Demak Bintoro. Sebab, pada waktu itu disebut-sebut hidup pula Sunan Muria. Karena itu, dibandingkan dengan masa hidup tokoh Saridin, adalah beda satu generasi, " Lebih tua Eyang Darmoyono atau Ki Gede Miyono, imbuhnya.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda