Atur Strategi Sebelum Memulai Investasi ( Investasi apa pun bisa dipastikan mengandung risiko. )
Selanjutnya, sebagai investor, seseorang baru bisa memutuskan tipe saham seperti apa yang akan dibeli.
Perlu
diketahui, perusahaan menerbitkan saham dan obligasi untuk memperoleh
dana bagi kelangsungan bisnisnya. Saat investor membeli obligasi suatu
perusahaan, dia akan menerima pembayaran bunga dari penerbit obligasi
hingga jangka waktu tertentu (term of maturity).
Dengan kata lain, seorang pemegang obligasi (bondholder) menerima pendapatan tetap dari perusahaan, pada saat yang ditentukan, dan dengan tingkat suku bunga yang telah disepakati.
Umumnya,
berinvestasi di obligasi dianggap lebih rendah risikonya dibandingkan
dengan saham, karena adanya pembayaran teratur yang telah disepakati.
Obligasi
juga bisa diterbitkan oleh lembaga pemerintah. Obligasi pemerintah ini
dianggap lebih aman dibanding obligasi perusahaan. Karena lebih aman,
bunga yang dibayarkan menjadi lebih kecil dibanding bunga obligasi
perusahaan.
Untuk itu, ini disarankan bagi investor yang tidak
banyak mengetahui tentang seluk beluk investasi. Pada umumnya, investor
cenderung membayar ongkos jasa atau fee ke manajer investasi yang
profesional guna memilihkan obligasi atau saham dan selanjutnya
dimasukkan dalam portofolio reksa dana.
Risiko berinvestasi di
reksa dana hampir sama dibandingkan bila berinvestasi secara langsung
pada obligasi atau saham. Oleh karena itu, investor juga bergantung pada
keahlian manajer investasi untuk memilih obligasi atau saham yang
tepat. (umi)