Kedelai Mutiara siap di tanam

Keistimewaan kedelai Mutiara ini ada pada biji yang superbesar. "Beratnya sekitar 23,4 gram per 100 biji," papar Harry Is Mulyana, peneliti kedelai Mutiara 1. Potensi rata-rata kedelai ini mencapai 4,2 ton per hektar. Varietas baru ini juga tahan terhadap penyakit karat daun dan hama penggerek pucuk. Biji kedelai Mutiara 1 ini dikembangkan dengan teknik iradiasi sinar gamma dengan kekuatan 150 gray dalam keadaan kering. "Kadar air paling banyak 10 persen supaya bisa disinari," ucap Harry. Lama iradiasi kedelai sekitar 15 menit. "Iradiasi ini berguna memecah inti sel untuk mendapatkan variasi keragaman genetik," papar Harry. Walaupun menggunakan teknik iradiasi, masyarakat tidak perlu khawatir akan terkena efek zat radioaktif karena bibit yang diradiasi adalah bibit induk. "Yang kita makan itu sudah turunan ke-4 dan ke-5, sedangkan yang masih ada efek radiasinya itu hanya sampai turunan ke-2," ucap Zaenal. Kedelai Mutiara merupakan varietas keenam hasil pengembangan PPTN Batan. Varietas sebelumnya adalah kedelai Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa, dan Mitani. Varietas pertama telah dikembangkan sejak tahun 1987.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda